SuaraJawaTengah.id - Sejumlah pengemudi ojek online di Kota Semarang khawatir dengan naiknya harga BBM. Tentu saja akan menambah beban operasional.
Pengemudi ojek online, Linggar (29) mengeluhkan wacana melonjaknya harga BBM dikhawatirkan semakin menyulitkan masyarakat kelas bawah.
"Kalau BBM naik, kami lagi yang dibikin pusing," ungkap Linggar kepada SuaraJawaTengah.id, Rabu (31/08/22).
Linggar membeberkan, selama dirinya menjadi pengemudi ojek online sejak 2018 lalu. Kenaikan harga BBM kali ini semakin memperparah kondisi ekonomi, lantaran dibarengi dengan melonjaknya sejumlah bahan pangan.
"Beberapa bahan pangan inikan juga naik, kok malah BBM ikutan naik," keluh Linggar.
Linggar menuturkan pendapatannya sebagai pengemudi ojek online per hari, hanya cukup untuk mencukupi kebutuhan harian dengan kisaran pendapatan Rp 100 ribu.
"Kalau ramai bisa lebih dari seratus pas sepi ya kurang, itu juga belum dipotong bensin sama makan dijalan," jelasnya.
Ia berharap, agar pemerintah kembali memberikan subsidi BBM kepada masyarakat dan mengkaji ulang wacana menaikan harga BBM pada September mendatang.
"Tolong buat pemerintah pikirkan kembali kebijakan tersebut agar tidak kami lagi yang disengsarakan," harapnya.
Baca Juga:Apa Itu Subsidi Tepat MyPertamina? Simak Daftar Pihak yang Bisa Menerimanya
Kontributor : Aninda Putri Kartika