Imbas BBM, Harga Beras dan Cabai di Tegal Ikut Melambung, Pembeli Pusing: Penghasilan Tidak Ikut Naik

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai berdampak pada harga kebutuhan pokok masyarakat di Kota Tegal. Harga beras, cabai, hingga bawang merah melambung

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 09 September 2022 | 15:38 WIB
Imbas BBM, Harga Beras dan Cabai di Tegal Ikut Melambung, Pembeli Pusing: Penghasilan Tidak Ikut Naik
Pedagang di Pasar Pagi ‎Kota Tegal menunggu pembeli di kiosnya, Jumat (9/9/2022). [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJawaTengah.id - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai berdampak pada harga kebutuhan pokok masyarakat di Kota Tegal. Harga beras, cabai, hingga bawang merah melambung.

Di Pasar Pagi Kota Tegal, harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain beras. Harga hampir semua jenis beras ‎merangkak naik sejak pemerintah memutuskan kenaikan harga pertalite dan solar subsidi, Sabtu (3/9/2022) lalu.

"Beras jenis medium sampai premium naik semua. Rata-rata naik Rp500 sampai Rp1.000," ungkap salah satu pedagang beras, Rofik (52), Jumat (9/9/2022).

Dia mencontohkan harga beras merek Membramo dan Rojolele yang naik menjadi Rp12.000 per kilogram (kg). Sebelum ada kenaikan harga BBM, harga beras jenis premium ini masih‎ berkisar Rp11.000 per kg.

Baca Juga:Imbas Harga BBM Naik, Subsidi Transjakarta dari APBD DKI Jadi Meningkat Rp6,21 Miliar

Begitu juga beras C4 super‎ yang semula harganya Rp 8.500 per kg, naik menjadi Rp 9.000 per kg. Sedangkan beras kualitas medium naik dari Rp10.000 per kg menjadi Rp 10.500 per kg. 

"Harga hampir semua jenis beras naik karena katanya biaya untuk transport juga naik setelah ada kenaikan harga BBM," ujar Rofik.

‎Menurutnya, selain imbas kenaikan harga BBM, melonjaknya harga beras juga disebabkan naiknya harga gabah kering. "Harga gabah kering di produsen juga naik," ujarnya.

‎Pedagang beras lainnya, Sunaryo mengutarakan hal senada. Kenaikan harga membuat penjualan turun. Sebelum ada kenaikan harga, dia mengaku bisa menjual satu ton beras per hari. Setelah harga naik, beras yang terjual berkurang menjadi lima kuintal per hari. 

"Pembeli turun. Ini kemungkinan harga juga masih bisa naik lagi. Apalagi pasokan dari Pemalang dan Cilacap juga berkurang," ujarnya.

Baca Juga:BBM Naik, Jadi Momentum Kembangkan Energi Alternatif

Tak hanya beras yang harganya naik, komoditas cabai dan bawang merah juga mengalami lonjakan harga imbas kenaikan harga BBM. Salah satu pedagang, Arifiyah (43) menyebutkan, kenaikan paling tinggi terjadi pada cabai merah keriting.

"Cabai merah keriting naik dari Rp50 ribu menjadi Rp75 ribu per kilo. Naiknya sejak ‎ada kenaikan harga BBM," ujarnya.

‎Jenis cabai lainnya yang mengalami kenaikan harga yakni cabai rawit merah dari Rp35.000 menjadi Rp60.000 per kg, cabai rawit putih dari Rp30.000 menjadi Rp50.000 per kg, dan cabai merah besar dari semula Rp45.000 menjadi Rp65.000 per kg.

‎"Selain cabai, bawang merah juga lagi naik. Sekarang Rp35 ribu dari sebelumnya Rp25 ribu. Akibatnya, pembeli banyak yang mengurangi pembelian," ungkap Arifiyah.

Salah seorang pembeli, Endang (45) mengatakan, kenaikan harga BBM dan bahan-bahan pokok membuatnya harus mengurangi jumlah belanja harian. 

"Harga-harga naik, tapi penghasilan nggak ikut naik. Jadi ya ngurang-ngurangi kalau belanja di pasar," tuturnya, Jumat (9/9/2022).

Endang berharap pemerintah menurunkan harga BBM. Hal ini agar harga kebutuhan pokok juga kembali turun dan stabil. "Ya pusing kalau harga-harga kebutuhan pada naik. Semoga harga BBM bisa diturunkan," kata dia.

Kontributor : F Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini