Soroti Polemik JIS, Bung Towel Sentil Sikap PSSI: Cari Musuh dan Bikin Gaduh

Pangamat sepak bola Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel turut angkat bicara mengenai polemik Jakarta Internasional Stadium (JIS)

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 13 September 2022 | 08:10 WIB
Soroti Polemik JIS, Bung Towel Sentil Sikap PSSI: Cari Musuh dan Bikin Gaduh
Pengunjung memadati Jakarta International Stadium​​​​​​​ (JIS) pada puncak HUT ke-495 DKI Jakarta, Sabtu (25/6/2022). Pangamat sepak bola Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel turut angkat bicara mengenai polemik JIS. [ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna]

SuaraJawaTengah.id - Pangamat sepak bola Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel turut angkat bicara mengenai polemik Jakarta Internasional Stadium (JIS).

Seperti diketahui baru-baru ini JIS dianggap PSSI belum layak untuk menggelar laga matchday Timnas Indonesia Curacao pada Selasa, 27 September 2022 mendatang.

Menurut Bung Towel pernyataan PSSI yang menganggap JIS belum layak menggelar laga tersebut mengundang kontroversi dan jelas telah membuat suporter Indonesia marah.

"Di website resminya, PSSI menulis catatan-catatan mengenai kekurangan JIS yang dianggap belum memenuhi kelayakan infrastruktir," buka Bung Towel dikutip dari akun twitter @patriot016610 dikutip pada Selasa (13/9/2022).

Baca Juga:Respons PSSI, Wagub DKI Tegaskan JIS Berstandar Internasional: Tapi Memang Butuh Penyempurnaan

"Menurut saya ini berita yang bahaya, berita yang cari musuh, cari gara-gara, dan bikin gaduh," sambungnya.

Padahal menurut Bung Towel pembangunan JIS sudah berstandar FIFA dan Internasional. Apalagi pembangunan JIS melibatkan orang-orang profesional yang telah membuat stadion-stadion megah di Eropa.

"Catatan PSSI tentang kekurangan JIS menjadi sangat gegabah yang menimbulkan reaksi karena pernyataan yang tidak tepat, tidak bijak, dan akhirnya ini bikin gaduh," ungkapnya.

Bung Towel sangat menyayangkan sikap PSSI yang berujung pada kontroversi. Alih-alih menyebut JIS sebagai aset masa depan untuk Timnas Indonesia.

"Harusnya PSSI berpikir JIS itu aset, ibu kota Jakarta yang memang harus merepresentasikan level internasional," tutur Bung Towel.

Baca Juga:JIS Dianggap Tak Layak oleh PSSI, Plt Bupati Bogor: Stadion Pakansari Sudah Teruji

"Ketika PSSI melontarkan catatan-catatan kelemahan, menurut saya ada ketidakbijakan dari PSSI, apalagi JIS dibangun dengan dana rakyat," tambahnya.

Kemudian ia mengingatkan agar PSSI berhati-hati dalam mengeluarkan statment agar tidak nantinya tidak lagi membuat gaduh masyarakat Indonesia.

"Pernyataan PSSI sangat menyerang dan jauh dari nilai-nilai olahraga. Ini menunjukkan ngurus bola tapi nggak ngerti nilai-nilai bola yang mereka pampangkan di stadion tentang sportif, respect dan fair play," tegasnya.

Sebelumnya, PSSI akhirnya buka suara terkait batalnya Jakarta International Stadium (JIS) menjadi salah satu venue laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Curacao. Menurut mereka, JIS untuk sementara tidak layak digunakan.

JIS semula menjadi satu dari dua stadion untuk menggelar laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Curacao tepatnya untuk laga 27 September alias tiga hari setelah uji coba pertama di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

PSSI menyimpulkan JIS tidak layak untuk menggelar pertandingan berskala besar itu setelah menggelar uji kelayakan. Ada beberapa hal yang menjadi catatan sehingga stadion megah ini belum bisa dipakai.

Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur seperti qrea drop-off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.

Concourse timur area stadion belum dapat digunakan, perimeter tribun juga perlu pengkajian ulang, dan pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh. Lalu sarana pendukung seperti kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.

"Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Matchday yang mengundang animo penonton sangat banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25%, 50%, 75%, 100% dari perhitungan maximum safety capacity," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam keterangan resminya, Jumat (9/9/2022).

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini