"Padahal semua orang waras juga tahu kelompok itu tukang onar yang sebenarnya pencipta polarisasi. Bukan saya dan Denny Siregar," sambungnya.
Abu Janda kemudian membeberkan alasan dirinya dan Denny Siregar cukup aktif di media sosial karena untuk meluruskan narasi provokatif atau adu domba dari kelompok Habib Rizieq.
Lalu ia membantah tuduhan orang selama ini menganggap Abu Janda bekerja sebagai buzzer pemerintahan Jokowi.
"Saya tidak pernah makan uang pajak, video cerita saya influencer yang dibayar pada waktu pilpres dipotong," jelasnya.
Baca Juga:Kepala Badan Siber Klaim Serangan Bjorka Masih Intensitas Rendah
"Saya menjelaskan bahwa tim kampanye tersebut telah dibubarkan pasca pilpres. Tidak ada lagi buzzer bayaran pemerintah," tegas Abu Janda.
Selain itu, Abu Janda mengaku heran mengapa orang seperti dirinya mendapat sasaran dari Bjorka.
"Jadi patut dipertanyakan Bjorka ini, hecker Internasional atau pasukan muslim cyber army pendukung imam besar chat por** (Habib Rizieq)," tandasnya.
![Unggahan Abu Janda saat menyindir Hacker Bjorka. [Instagram/@permadiaktivis2]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/09/14/55921-unggahan-abu-janda.jpg)
Kontributor : Fitroh Nurikhsan