SuaraJawaTengah.id - Kompetisi sepak bola di Indonesia dihentikan sementara usai Tragedi Kanjuruhan. Hal itu dilakukan untuk mengusut tuntas terjadinya peristiwa kerusuhan usai pertandingan Arema FC dan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Namun demikian, evaluasi pelaksanaan kompetisi sepak bola di Indonesia langsung dilakukan. Bahkan pemerintah ikut melakukan, salah satunya perbaikan SOP keamanan dan mengaudit kelayakan stadion di Indonesia.
Anggota Komisi X DPR RI, Yoyok Sukawi mendukung langkah-langkah pemerintah. Namun, ia mengingatkan jangan terlalu lama kompetisi dihentikan.
"Kami dari komisi X mendukung, apabila penghentian liga ini berlarut-larut akan menimbulkan pengangguran massal di Indonesia. Baik itu pemain, ofisial, bahkan swasta dan UMKM di seluruh Indonesia," ujar Yoyok di Semarang, Rabu (12/10/2022).
Yoyok meminta, pemerintah segera memperbaharui SOP keamanan di Stadion. Hal itu agar Tragedi Kanjuruhan tak terulang lagi.
"Untuk membuka liga 1, diperlukan beberapa hal, Yang pertama SOP soal keamanan dan kenyamanan di stadion itu harus dibuat bersama. Saya melihat kemenpora sudah melakukan hal ini, dan berbicara dengan pemilik klub Liga," ucapnya.
"Kedua, untuk mengaudit stadion Liga 1 harus dilakukan segera, saya yakin 18 klub yang menjadi peserta Liga 1 itu tidak membutuhkan waktu lama. Karena PUPR yang memiliki kewenangan itu memiliki sumber daya yang sangat luas. Bisa dilakukan seminggu dua minggu kedepan," tambahnya.
Selain itu, Yoyok juga meminta Pemerintah mengusut tuntas penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan.
"Dan tentu saja pengusutan secara tuntas tragedi kanjuruhan oleh pemerintah," ucapnya.
Baca Juga:PT LIB dan Indosiar Saling Lempar Tanggung Jawab Terkait Jadwal Tanding Arema FC vs Persebaya