Hasil Survei: Elektabilitas PDI Perjuangan Masih Kokoh di Puncak

PDI Perjuangan masih menunjukan elektabilitas yang tinggi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 02 November 2022 | 11:40 WIB
Hasil Survei: Elektabilitas PDI Perjuangan Masih Kokoh di Puncak
Ilustrasi kader kibarkan bendera PDI Perjuangan. PDI Perjuangan masih menunjukan elektabilitas yang tinggi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. (Beritajatim.com/Ist)

SuaraJawaTengah.id - PDI Perjuangan masih menunjukan elektabilitas yang tinggi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Terbaru, berdasarkan survei partai berlambang banteng itu mendapatkan 20,19 persen suara.

Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan tertinggi dibandingkan partai politik lainnya.

"Jika pemilu diadakan hari ini, dari 16 partai, mayoritas memilih PDI Perjuangan dengan perolehan 20,19 persen, diikuti Partai Golkar 14,5 persen dan posisi ketiga ada Partai Gerindra 9,8 persen," kata peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/11/2022).

Posisi keempat, diduduki oleh PKS dengan elektabilitas 8,3 persen, diikuti PKB dengan elektabilitas 5,9 persen. Posisi keenam diisi oleh Partai Demokrat dengan 5,4 persen.

Kemudian NasDem 3,9 persen, dan ada partai-partai lain seperti Perindo yang kemarin tidak lolos di parlemen ternyata sekarang ada peningkatan di sini sebesar 3 persen.

Sementara itu, ada beberapa partai lama, namun saat ini jumlah perolehan elektabilitasnya masih belum mencapai 4 persen, yakni PAN, PPP, dan Hanura. "Masih ada yang belum menjawab sebesar 21,6 persen," ujar Ade.

Baca Juga:Elektabilitas PDIP Tertinggi, Masih Terpengaruh Efek Jokowi?

Ade menjelaskan, ada dua alasan mengatakan elektabilitas PDIP masih unggul dibandingkan partai-partai lainnya. "Pertama, Jokowi masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP," ucap Ade.

Alasan kedua mengapa PDIP unggul, lanjut dia, karena PDIP menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode.

Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen, publik yang menolak presiden 3 periode angkanya mencapai 77,2 persen.

"Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat," katanya.

Sementara itu, tingginya elektabilitas Partai Golkar yang berada di urutan kedua karena kepuasan publik terhadap penanganan COVID-19.

Baca Juga:Relawan Ingin Jokowi Akhiri Trah Soekarno dan Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP, Bambang Pacul: Bikin Partai Juga Boleh!

"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan COVID-19 mencapai angka 76,5 persen. Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan COVID-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar," jelas Ade.

Survei ini dilakukan pada tanggal 11-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden.

Metodologi sampling yang digunakan yakni multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki tingkat margin of error sebesar 2,9 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini