SuaraJawaTengah.id - Sejumlah mobil milik warga Perumahan Wahyu Utomo, Ngaliayan, yang hanyut tersapu banjir bandang yang menghantam Kota Semarang, Minggu (6/11/2022) sore.
Tiga mobil itu dalam kondisi ringsek dan dipenuhi rumput, bebatuan serta kayu tampak berada di tengah Sungai Sihingas.
Selain menghanyutkan mobil, banjir bandang juga memporak-porandakan pemukiman warga yang berada di bantaran Sungai Sihingas.
Warga Perumahan Utomo yang juga pemilik mobil hanyut tersapu banjir, Bambang menceritakan luapan air Sungai Sihingas masuk ke rumah warga selepas maghrib.
"Kami dikagetkan air masuk kedalam rumah itu sekitar habis magrib," ungkap Bambang, Senin (7/11/2022).
Menurutnya, kejadian tersebut bermula ketika terjadi hujan lebat sejak pukul 15.00 WIB. Perlahan air masuk kerumah warga dengan ketinggian setengah meter dan berlanjut hingga ketinggian air mencapai satu meter.
"Hujan dari sore ituka deras sekali ya, air masuk ke rumah yang awalnya 50 cm terus tambah tinggi pas mau maghrib," terangnya.
Bambang menuturkan, banjir bandang yang menerjang pemukimannya tak sampai 30 menit. Namun, air bah tersebut telah menghanyutkan 1 mobil miliknya dan lima mobil warga lainnya.
Tak hanya menyapu mobil, sejumlah rumah yang neraka tepat di depan sungai juga hancur tersapu banjir.
Baca Juga:PNM Malang Berikan Bantuan untuk Korban Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor
"Ada sekitar 5 sampai 6 mobil yang terbawa banjir termasuk salah satunya mobil saya. Tapi saya juga dengar kabar rumah yang dekat hancur," tutur Bambang.
Bambang mengaku hanya bisa pasrah dengan peristiwa bencana yang menimpa pemukimannya dan merugikan secara materil untuk dirinya.
"Ya mau gimana lagi,saya cuma bisa ikhlas saja," tuturnya.
Warga lainnya, Uning mengatakan imbas dari banjir bandang yang menerjang pemukimannya juga merendam dua motor serta barang-barang elektronik.
"Tidak sempat menyelamatkan barang berharga, semuanya terendam air banjir,"ungkap Uning.
Hal serupa juga dikatakan warga lainnya, Yulianto. Beruntung, orang tuanya yang berusia 80 tahun selamat saat kejadian banjir itu.
"Saat ini ibu saya shalat terdengar suara gemuruh. Setelah salam langsung naik ke lantai atas," bebernya.
Dia bersyukur ibunya masih selamat meski banyak barang-barang di rumahnya tidak bisa digunakan.
"Tingginya satu meter di sini sampai masuk rumah," katanya.
Surat-surat penting milik Yulianto juga terselamatkan karena lemari untuk menyimpan bisa mengapung.
"Namun barang-barang elektronik rusak semua," keluhnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Terpadu Dinas Pekerjaan Umum Semarang Barat (DPU) Kota Semarang, Mudasir mengatakan, sampai saat ini pihaknya sedang melakukan pembersihan.
"Iya ada mobil ya yang terseret tapi jumlahnya berapa belum tau," ungkap Mudasir.
Saat ini, pihaknya sudah menerjunkan sekitar 85 petugas untuk membantu warga membersihkan lumpur yang masuk ke rumah-rumah warga.
"Ada 85 petugas kita terjunkan hanya di perumahan ini," ujarnya.
Dia menjelaskan, petugas sempat kesulitan saat membersihkan lumpur akibat banjir tadi malam karena kondisi jalan perumahan yang cukup sempit.
"Hal itu membuat alat berat tak bisa masuk," imbuhnya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika