SuaraJawaTengah.id - Internal Partai Persatuan Pembangunan mulai bergejolak di tengah persiapan menghadapi pemilihan presiden 2024.
Sebagian kader melalui Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun mendeklarasikan dukungan mereka kepada mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menjadi calon presiden.
Padahal, DPP PPP belum menyatakan secara resmi siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan didukung bersama Koalisi Indonesia Bersatu (PPP, Golkar, PAN).
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi tidak mempersoalkan langkah kader PPP karena memang DPP belum memutuskan calon presiden dan calon wakil presiden.
Baca Juga:Meriah FKM Yogyakarta Deklarasi Dukung Capres NasDem, Rocky Gerung: Massa PPP 98 Persen Ke Anies
"Sepanjang DPP PPP belum memutuskan belum memberikan sikap siapapun boleh beropini, boleh berwacana," kata Baidowi, beberapa waktu yang lalu.
Akan berbeda halnya setelah nanti DPP PPP (dan KIB) memutuskan sikap di pemilihan presiden 2024, semua kader harus mematuhi instruksi pusat.
Baidowi menyebut orang-orang yang tergabung dalam Forum Ka'bah Membangun bukan bagian dari struktur resmi PPP.
DPP menganggap langkah mereka sebagai bagian dari masukan dari masyarakat.
"Kalau yang kemarin karena bukan dari PPP bukan struktur resmi PPP ya kita anggap sebagai aspirasi masyarakat umum. Kalau pun tidak, representasi organisasi kemasyarakatan ormas gitu," kata dia.
Baca Juga:Jokowi Disebut Pecat Anies dari Kabinet karena Jadi Idola Anak Muda Indonesia
Deklarasi Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun diselenggarakan pada Rabu (16/11/2022) dan acara itu dihadiri oleh Anies Baswedan.
Gejolak di internal PPP juga mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia.
Ahmad Doli terkesan tidak terlalu khawatir dengan apa yang terjadi di internal mitra koalisi partainya.
"PPP belum kami dengar sudah mengambil keputusan formal. Saya kira ini masih cair. Jadi masing-masing warga PPP masih dalam penyampaian aspirasi masing-masing," kata Doli, Jumat (18/11/2022).
Koalisi Indonesia Bersatu, kata Doli, menugaskan masing-masing mitra koalisi untuk menyerap aspirasi dari daerah mengenai siapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang pas.
Untuk saat ini, KIB belum memasuki fase memutuskan nama calon presiden dan calon wakil presiden.
"Masing-masing dari kami belum ada yang membahas mengenai soal nama. Dan itu kami belum masuk fase itu. Dan di KIB masih mengelaborasi visi dan misi KIB untuk lima tahun akan datang," kata dia.