SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengangkat kisah Bima, sosok lakon pewayangan Dewa Ruci dalam Peringatan Hari Guru Nasional ke 77, Jumat (25/11/2022). Diceritakan bagaimana sosok Bima patuh dan takzim kepada sang guru yaitu Dorna, hingga mendapatkan ilmu paling mulia.
Ganjar mengatakan, kepatuhan Bima sebagai murid terhadap gurunya Dorna sepatutnya dicontoh. Menurutnya, mengingkari perintah guru sama dengan menolak bertambahnya ilmu.
"Guru itu bukan sekadar menjadi pintu ilmu tapi dia adalah penuntun jiwa," tegasnya.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan guru punya peranan kunci dalam dalam menciptakan berkualitas atau tidaknya generasi bangsa. Untuk itu, kesejahteraan mereka harus diperhstikan.
Baca Juga:Contoh Ucapan Hari Guru 2022 untuk Murid TK dan SD yang Menyentuh Hati
Ganjar menuturkan, saat ini sebanyak 5.546 guru honorer di bawah naungan Pemprov Jawa Tengah menerima gaji sesuai UMK kabupaten kota masing-masing.
"Plus 7,5 sampai 10 persen. Begitu pun dengan 7.931 pegawai tidak tetap, juga kita gaji sesuai UMK," ujar Ganjar.
Sampai hari ini, Ganjar telah melantik sedikitnya 5.788 guru PPPK. Bahkan, lanjutnya, pada 31 Oktober lalu kembali dibuka penerimaan PPPK. Jumlahnya 4.361 lowongan untuk para guru dari total 4.600 lowongan.
Mensejahterakan guru, kata Ganjar, bukan hal yang mustahil dilakukan. Menurutnya, ini bukan soal hitung-hitungan anggaran, tapi keberpihakan.
"Maka saya selalu mewanti-wanti temen-temen bupati walikota. Tolong dong perhatikan guru-guru di bawah naungan kabupaten kota itu, minimal menerima gaji sesuai UMK," katanya.
Baca Juga:5 Twibbon Hari Guru Nasional 2022, Desain Menarik dan Simpel Sangat Cocok untuk Status Media Sosial
Apalagi undang-undang sudah memerintahkan agar semua level pemerintahan mengalokasikan 20 persen anggarannya untuk pendidikan.
"Yang di provinsi ngurus 13.477 ribu GTT/PTT dan ngurus 667 sekolah saja bisa, masa yang di kabupaten tidak bisa," tuturnya.
Ganjar mengatakan pembangunan sumberdaya manusia jadi modal utama memperkuat negara. Untuk itu ia mengajak para ahli untuk berkontribusi, dan mewujudkan revolusi dunia pendidikan.
"Ayo minimal kita lakukan hal serupa. Jangan cuma cerita itu kita jadikan dongeng apalagi bahan untuk mengolok-olok negara kita. Jika kita tahu negara kita tertinggal dalam hal pendidikan, ayo kita berbuat sesuatu untuk perbaikan," tegasnya.
Ketua PP Kagama itu mengatakan dunia pendidikan bukan sekadar ruang mencetak karyawan. Dunia pendidikan adalah ruang terbesar untuk mengangkat derajat kemanusiaan.
"Pada titik inilah peran guru sesungguhnya, yaitu memahami potensi kemanusiaan terbesar setiap siswa. Ayo lakukan tugas kita sebaik-baiknya agar seluruh siswa menemukan jatidirinya layaknya Bima. Selamat Hari Guru. Dari hati yang paling dalam saya menghaturkan, i love you," tandasnya.