SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 206.302 guru ngaji dan madrasah diniyah (madin) menerima insentif dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Mereka mendapat insentif sebesar Rp 1,2 juta per tahun. Sepanjang 2022 ini, Ganjar menggelontorkan anggaran sebesar Rp 247,6 miliar untuk insentif guru ngaji dan madin.
Sejak awal bergulirnya program itu di 2019, guru ngaji dan madin yang menerima insentif terus bertambah tiap tahunnya. Di 2019, sebanyak 171.131 guru ngaji dan madin yang menerima insentif. Jumlah itu bertambah jadi 204.125 di 2020 dan bertambah lagi di 2021 menjadi 205.655 penerima.
Ditemui di rumah dinasnya, Ganjar menyebut insentif itu merupakan komitmen untuk menyejahterakan pengajar keagamaan. Di akhir 2022, Ganjar melakukan percepatan serapan anggaran agar insentif tersalurkan.
“Akhir tahun kita genjot semuanya. Pokoknya OPD-OPD yang masih merah, belum selesai, sekarang kita genjot. Beberapa hal yang bisa kita kejar, bisa kita kejar. Termasuk eksekusi itu (insentif guru ngaji dan madin)," kata Ganjar, Kamis (29/12/2022).
Baca Juga:Profil TGB Zainul Majdi, Diisukan Bakal Gantikan Menteri Pertanian SYL di Kabinet
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, penyerapan anggaran tidak sulit dilakukan dengan birokrasi profesional. Dalam dua minggu terakhir, Ganjar menyebut pihaknya terus menggenjot penyerapan anggaran dari program-program lain.
"Maka kita kejar ini masih ada beberapa hari. Jadi sudah dua minggu ini setiap hari ngejar itu, serapan anggaran termasuk pendapatan," lanjut Ganjar.
Gubernur Jateng dua periode itu menyebut penyerapannya sudah hampir rampung. Ia mengungkapkan, saat ini penyerapan sudah mencapai lebih dari 80 persen dan pendapatan di angka sekitar 97 persen. Ganjar akan memaksimalkan waktu tersisa untuk memaksimalkan serapan anggaran.