"15 menit bermain dengan anak akan membuat mereka menjadi anak lebih gembira. Karena anak merasakan kehadiran org tuanya secara utuh," ujarnya.
Selain itu, ia menyebut Pemerintah, seperti sekolah atau dinas kebudayaan atau pariwisata, dapat mewadahi kreatifitas anak terhadap permainan lato-lato tersebut.
"Misalnya lomba menggambar di lato2, atau bikin instalasi dari lato2, atau mural tema lato," katanya.
"Jadi, jangan terburu-buru melarang anak bermain. Temani anak bermain. Karena fase tumbuh kembang anak akan optimal jika mereka dapat bermain dg gembira dan aman," jelas Diansasmita
Baca Juga:Lato-lato Bikin Anak di Banyumas Buta, Fakta atau Hoaks?