Sewindu Kuda Pustaka Tetap Hidup, Merawat Semangat Cerdaskan Generasi Bangsa dengan Niat Ibadah ala Ridwan Sururi

"Kuda Pustaka teka, Kuda Pustaka teka, yee (kuda pustaka datang, kuda pustaka datang," sambut riuh gembira anak-anak SD N 2 Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 29 Januari 2023 | 13:40 WIB
Sewindu Kuda Pustaka Tetap Hidup, Merawat Semangat Cerdaskan Generasi Bangsa dengan Niat Ibadah ala Ridwan Sururi
Ridwan Sururi dengan kuda pustakanya mencatat peminjaman buku di SD N 2 Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. [Suara.com/Anang Firmansyah]

Usai memberi makan, ia tak memiliki waktu banyak untuk berleha-leha. Ia langsung memilih buku yang akan dibawa menuju sekolah.

"Memilih buku sekitar jam 7 an. Karena jam 9 pagi saya sudah harus di sekolah. Ngepasi jam istirahat anak-anak," tuturnya.

Memang, semakin maraknya ponsel yang ada saat ini turut mengurangi minat baca pada anak-anak. Namun itu tidak mengurangi semangatnya untuk mencerdaskan generasi bangsa.

"Selama 9 tahun ini ya berkurang sih. Cuma ga signifikan. Saya masih bisa tetap eksis karena saya niatkan ibadah. Selain itu penyemangat saya ya anak-anak. Ketika datang sering ditunggu anak-anak," ujarnya.

Baca Juga:Rumah Mualaf Pertama di Banyumas Raya Didirikan di Purbalingga

Ia mengaku masih kekurangan koleksi buku untuk anak-anak. Dari 5.000 an koleksi yang ia punya, tidak sampai 1.000 buku yang layak dibaca anak-anak. Padahal para peminjam rata-rata usia SD.

"Karena pengaruh buku yang saya punya untuk anak-anak jumlahnya kurang. Kalau ada komik dragon ball atau yang sejenis pasti langsung laku dipinjam. Makanya saya masih butuh kiriman buku untuk anak kecil," ungkapnya.

Ibadah panjangnya ini turut membawa Ruri bertemu dengan orang-orang baik. Beberapa kejadian ajaib diyakininya karena pengaruh kegiatan kuda pustaka.

"Saya merasa setelah adanya ini tuhan mempermudah urusan saya. Banyak kejadian yang tidak menyangka. Bertemu dengan orang-orang baik," akunya.

Pernah suatu waktu, ia sangat membutuhkan uang. Penghasilannya yang hanya mengandalkan kuda wisata sebesar Rp500 ribu - Rp600 ribu saat akhir pekan di Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'Las) hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:Pertama Kali, Persibangga Purbalingga Ikut Piala Suratin U-15

"Ada itu ngakunya orang Tangerang namanya Ibu Susi, belum pernah bertemu tapi sering banget membantu perekonomian saya. Kadang tahu-tahu di transfer Rp 500 ribu sampai 1 juta," katanya.

"Saya pernah ngomong 'ibu kok kaya malaikat'. Sering saya lagi butuh banget terus di transfer. Sudah seperti malaikat. Saya ga berani tanya-tanya dia kerja apa. Ga enak. Dia juga sering ngomong 'ini ada titipan dari anak saya' atau 'ini ada sedikit rejeki untuk pak Ridwan," lanjutnya.

Saat ini tercatat ada 5 SD dan 1 TPQ yang menjadi tujuannya. Hari Senin SD N 2 Serang, Selasa SD N 3 Serang, Rabu SD N 4 Siwarak, Kamis SD N 1 Serang dan TPQ sore hari, serta Jumat SD N 3 Kutabawa.

Sedangkan Sabtu ia gunakan untuk menenangkan diri dengan memancing dan Minggu untuk mencari nafkah menarik kuda wisata.

Sementara itu, Siswati (46) guru kelas 6 SD N 3 Serang mengaku sangat terbantu dengan adanya kuda pustaka. Pasalnya koleksi buku yang ada di perpustakaan kelas sangat terbatas.

"Kalau buat sekolah sangat membantu. Di perpustakaan SD itu sedikit sekali buku. Koleksinya hampir habis. Dari kuda pustaka kan koleksinya banyak. Jadi setiap minggu ganti terus," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak