Dianggarkan Rp437 Miliar, Ada 50 Persen Jalan di Jateng Alami Rusak Sedang Jelang Lebaran

Mendekati Lebaran, Pemprov Jateng diharapkan memprioritaskan pembangunan guna perbaikan jalan rusak

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 04 Maret 2023 | 13:16 WIB
Dianggarkan Rp437 Miliar, Ada 50 Persen Jalan di Jateng Alami Rusak Sedang Jelang Lebaran
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Mendekati Lebaran, Pemprov Jateng diharapkan memprioritaskan pembangunan guna perbaikan jalan rusak. Hal itu sebagai persiapan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya para pemudik yang akan masuk ke wilayah Jawa Tengah saat Lebaran nanti.

Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko menegaskan, dari data Dasar Prasarana Jalan Pemprov Jateng, total panjang jalan di Jateng mencapai 2.404.741 km. Total panjang ruas jalan tersebut, 50 persennya (1,219 juta kilometer) dalam kondisi rusak sedang, dan 9,14 (219.682 km) rusak ringan, 40,16 persen baik (965.880 km). Sementara untuk rusak berat sudah tidak ada atau 0 persen.

"DPRD Jateng pada tahun ini telah menyetujui anggaran perbaikan jalan yang cukup besar, mencapai Rp437 miliar. Maka kami harapkan anggaran tersebut bisa dimaksimalkan untuk perbaikan jalan-jalan rusak, sehingga masyarakat bisa segera menikmati hasil pembangunan. Segera lakukan tahapan untuk proses pembangunannya, dan kami harapkan anggaran bisa terserap dengan baik," katanya di Semarang pada Sabtu (4/3/2023).

Dikatakan, apalagi mendekati Lebaran tahun ini, perlu adanya percepatan perbaikan jalan di ruas-ruas penting yang selama ini jadi lalu lintas utama bagi pemudik. Khususnya di jalur Pantura Barat dan Timur, serta di beberapa ruas penting lain.

Baca Juga:PeduliLindungi Jadi SATUSEHAT Mobile, Simak Perubahan Syarat Naik Kereta Api

"Untuk jalur nasional, perlu koordinasi dengan pemerintah pusat guna penanganan dan perbaikannya. Karena dari aduan yang kami terima di DPRD, banyak sekali tentang persoalan terkait kerusakan jalan, khususnya di jalur utama yang jadi kewenangan provinsi maupun jalur nasional," tegasnya.

Perbaikan jalan, diharapkan juga mampu mengurai persoalan kemacetan yang banyak terjadi di beberapa daerah. Seperti jalur Kudus-Pati, Semarang-Grobogan, wilayah Wonosobo, dan beberapa daerah lain.

"Ini harus diperhatikan betul, sebagai upaya untuk memberikan layanan terbaik pada masyarakat. Karena kualitas jalan menjadi salah satu indikator dalam suksesnya pembangunan," tegasnya.

Sementara Pemprov Jateng menganggarkan Rp437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan pada 2023. Perbaikan jalan melalui program Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan.

Kepala DPUBMCK Provinsi Jawa Tengah, AR Hanung Triyono menuturkan, bahwa pemeliharaan jalan pada 2023 sepanjang 2,404.741 kilometer.

Baca Juga:INFOGRAFIS: Cara Daftar Mudik Motor Gratis Naik Kreta Lebaran 2023

"Kalau pemeliharaan kami lakukan sepanjang tahun dan tiap tahun pasti ada penanganan," ujarnya.

Hanung merinci, pada 2023 rehabilitasi jalan terbagi di 9 Balai Pengelolaan Jalan (BPJ). Yakni BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Bobotsari-Belik panjang 2,5 kilometer dengan anggaran Rp 4 miliar, Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Kaliori-Patikraja panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem panjang 100 meter dengan anggaran Rp1 miliar.

BPJ Tegal meliputi ruas Jalan Bumiayu-Salem panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bumiayu-Sirampog panjang 0,30 kilometer dengan anggaran Rp 3,5 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bandungsari-Pananggapan panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp 2 miliar.

BPJ Pekalongan ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 2 miliar, Moga-Morongso panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, serta rehab Jembatan Welo Panjang panjang 60 meter dengan anggaran Rp 2 miliar.

BPJ Wonosobo dilakukan di ruas Wanayasa-Kalibening panjang 2,3 kilometer dengan anggaran Rp 3 miliar. Dan, BPJ Magelang di ruas Magelang-Ngablak panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bener-Maron-Purworejo panjang 5 kilometer dengan anggaran Rp 8 M, Kutoarjo-Bruno panjang 3 kilometer dengan angaran Rp3,8 miliar.

Sedangkan BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (Rehabilitasi Drainase) panjang 0,05 kilometer dengan anggaran Rp 1 miliar, Cangkiran -Boja- Sukorejo panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Weleri – Patean panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

BPJ Purwodadi terdiri atas ruas Purwodadi – Klambu panjang 0,5 Km (Perbaikan Beton) dengan anggaran Rp 2 miliar, Gubug – Kapung – Kedungjati panjang 0.10 kilometer dan (rehab dinding penahan tanah) Tinggi 25 meter dengan anggaran Rp 3 miliar, Singget – Doplang – Cepu (rehabilitasi Jembatan Wulung 2) panjang 40 Meter dengan angaran Rp 1 miliar

BPJ Surakarta di antaranya Karanganyar-Jatipuro panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Wonogiri-Manyaran-Blimbing panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Ngadirejo-Jatipuro panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Wuryantoro-Pracimantoro panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, rehabilitasi dinding penahan tanah Boyolali-Selo-Jrakah panjang 0,03 kilometer dengan anggaran Rp 1,5 miliar. Selain itu, BPJ Pati meliputi Juwana-Todanan panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp 2,6 miliar dan Jepara-Keling panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp 2,6 miliar.

Untuk program peningkatan jalan melalui bagian bidang wilayah terbagi menjadi bidang wilayah timur di antaranya Todanan-Ngawen panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 7,7 miliar, jembatan Ganepo Sragen panjang 50 meter dengan anggaran Rp 2 miliar, Ngadirojo-Giriwoyo panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 7,7 miliar, rekontruksi jalan Demak-Godong panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 8 miliar.

“Sedangkan untuk wilayah barat ada Kutoarjo-Ketawang panjang 1,1 kilometer dengan anggaran Rp 8,1 miliar, Bandungsari-Salem 1 panjang kilometer dengan anggaran Rp 6,2 miliar, Parakan-Patean panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 3,7 miliar, Kersana-Bandungsari panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 4 miliar, dan Buntu-Kroya-Slarang panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 8 miliar,” jelas Hanung.

Selain melalui anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah, perbaikan jalan juga dilakukan menggunakan program Hibah Jalan Daerah dan Dana Alokasi Khusus. Yakni Batur-Dieng-Kejajar-Wonosobo sepanjang 2,2 kilometer dengan anggaran Rp 15,3 miliar, Kertek-Kepil-Kemiri panjang 3 kilometer dengan anggaran Rp 19,2 miliar, Magelang-Kaliangkrik-Sapuran panjang 2,3 kilometer dengan anggaran Rp 16,4 miliar, Galih-Ngrampal panjang 1,16 km dengan anggaran Rp 9,9 miliar, serta Lasem-Sale sepanjang 2 kilometer dengan anggaran Rp 17 miliar.

"Untuk saat proses lelang program rehab dan peningkatan jalan sudah selesai dan mulai tahap pelaksanaan," tegas Hanung.

Kendati demikian, tahap pelaksanaan memang terkendala cuaca. Sebab, perbaikan jalan tidak bisa dilakukan saat hujan.

"Tapi kami komitmen untuk terus melakukan yang terbaik, dan tepat waktu," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini