Setidaknya ada lima isu yang disoroti Ganjar dalam acara yang digelar di Hotel Gumaya, Semarang itu. Yaitu terkait status PPKM yang sudah dicabut, potensi pergerakan pemudik, cuti bersama, cuaca ekstrem, dan persediaan pangan. Untuk cuaca ekstrem dikhawatirkan akan mengganggu produktivitas pertanian tanaman pangan di Jawa Tengah.
"Ini momentum yang mesti kita perhatikan. Kaitannya dengan kebutuhan masyarakat sekaligus pengendalian inflasi," kata Ganjar usai acara.
Ganjar mengatakan, inflasi masih membayangi jelang Ramadan dan Idul Fitri 1444 H. Terutama terkait harga beras di Jateng yang masih di angka Rp 11.270 per kilogramnya dari Harga Acuan Pembelian yang ditetapkan Bapanas yakni Rp 9.450,-.
"Beras kan panen raya udah berjalan dan harganya mulai turun, tapi jangan sampai petani rugi maka Bulog kami minta untuk stand-by," tegasnya.
Baca Juga:Dianggarkan Rp437 Miliar, Ada 50 Persen Jalan di Jateng Alami Rusak Sedang Jelang Lebaran
Ganjar telah meminta agar Bulog terus siaga memantau kondisi harga Gabah Kering Panen di petani. Jika nantinya harganya terus menurun dari HAP, Ganjar menyebut itulah saat Bulog mengintervensi.
Koordinasi pada pagi hari itu, Ganjar juga meminta seluruh BUMD di Jawa Tengah untuk turut serta dalam persiapan menghadapi situasi di jelang Ramadan dan Idul Fitri. Kendala yang dihadapi saat ini adalah sulitnya mengetahui pergerakan beras dari hasil panen raya. BUMD juga dimintanya untuk mendata produktivitas lahan yang ada, serta potensi yang rawan terganggu saat cuaca ekstrem.
"BUMD wabil khusus yang urusan pangan coba semua berkoordinasi untuk ngecek stoknya ada berapa, harganya seperti apa, kamu ngambil dari mana, kamu jualnya ke mana," katanya.
Berikutnya adalah kesiapan menghadapi pergerakan pemudik. Ganjar mengatakan, tahun 2023 diprediksikan terjadi kenaikan jumlah pemudik mencapai 13,38 persen atau sekitar 12 juta pemudik melintas Jawa Tengah.
"Saya mintakan untuk semua siaga sampai dengan lebaran nanti membuat simulasi agar bisa mengelola arus mudik yang diperkirakan sampai 12 juta yang akan masuk ke Jawa Tengah. Jadi ini persiapan-persiapan yang harus saya kira, jauh lebih dini akan lebih baik," tandasnya.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Berikan Bantuan PLTS Rooftop untuk Ponpes Darul Falah Jekulo