"Orang itu kemudian balik untuk minta kartu KIS saya. Mereka mintanya terkesan maksa dan ambil dompet saya begitu aja.
Terus saya nggak sadar kalau seluruh uang dan perhiasaan istri saya dompet itu ternyata dirampok," lanjutnya.
Selang tiga jam, istri Tarsono pulang ke rumah dan menceritakan apa yang dialaminya. Istri Tarsono kemudian pingsan ketika mendengar dompetnya berisikan uang dan perhiasaanya dirampok.
"Saya kembali terpaksa jadi pengemis setengah tahun buat ngumpulin modal lagi," kenangnya.
Diusianya yang kini menginjak kepala lima, Tarsono lebih banyak tersenyum. Pasalnya dari jualan bensin eceran dan makanan ringan sudah cukup menghidupi istri, tiga anak dan dua cucu.
Baca Juga:BREAKING NEWS! Kereta Api Tabrak Truk Trailer di Kota Semarang, Kebakaran Hebat Terjadi
"Kalau jualan bensin dari jam 6-9 pagi. Terus saya istirihat, lalu lanjut jualan lagi jam 3-6 sore. Malamnya saya jualan makanan ringan mangkal di sebuah mini market," terangnya.
Diakui Tarsono, tak sedikit orang-orang yang memanfaatkan keterbatasan penglihatannya. Dia sering menemui orang yang tidak bayar ketika membeli bensin eceran miliknya.
"Ya ada orang yang pura-pura nggak bawa uang. Tapi mereka nggak balik lagi. Terus ada juga yang diam-diam mengambil bensin saya," kata Tarsono.
"Saya ikhlaskan, karena saya percaya yang jahat satu orang. Tapi yang baik ada seribu orang. Saya berhasil bangkit karena sering dibantu orang-orang dermawan," pungkasnya.
Kontributor: Ikhsan
Baca Juga:Kasus Jual Beli Bayi di Semarang Terungkap, Dua Perempuan Diamankan