SuaraJawaTengah.id - PSCS Cilacap akhirnya mengirimkan surat kepada PSSI sebagai respon perubahan format kompetisi Liga 2 2023/2024
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB), sudah mengumumkan rancangan pelaksanaan Liga 2 2023/2024 lewat surat edaran. Surat Edaran tersebut salah satunya berisi mengenai format dan sistem kompetisi Liga 2 2023/2024.
Namun dalam format baru, PT LIB memutuskan menghapus babak 16 besar Liga 2 yang diikuti 28 klub. Dalam format awal, 28 klub tersebut dibagi ke dalam empat grup yang masing-masing berisi 7 klub.
Dengan penghapusan babak 16 besar yang diganti menjadi delapan besar, nantinya hanya dua tim teratas dari empat grup yang berhak lolos.
Baca Juga:Sama-sama di Liga Korea, Capaian Asnawi dan Bintang Malaysia Sangat Berbalik
Perubahan format ini membuat klub-klub yang terhenti di fase grup hanya mendapatkan kesempatan bertanding sebanyak 12 kali.
"Kami resmi mengirimkan surat dan menanyakan kenapa berubah tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Ketua Umum PSSI saat sarasehan di Surabaya lalu," kata CEO PSCS, Fanny Irawatie, Senin (31/7/2023).
Dia memaparkan, ada banyak hal yang terdampak dengan adanya perubahan format kompetisi.
Menurutnya, dengan format yang ada, jika tim yang tidak lolos ke fase berikutnya akan bermain hanya 12 laga saja yang tentu jauh dari kata ideal untuk sebuah kompetisi.
"Apalagi kami sendiri sudah mengontrak pemain hingga akhir Maret 2024 mendatang. Tidak hanya itu, tentu juga ini berkaitan dengan kontrak dengan sponsor hingga apparel yang tentu saja benefit dan perhitungannya terbuka kemungkinan tidak sesuai dengan perbincangan awal,” jelas dia.
Baca Juga:Profil Muhammad Ridwan, Eks Striker Timnas Indonesia U-23 yang Gabung Klub Liga 2
Dia menyebutkan jika dalam surat yang disampaikan, manajemen tim Laskar Hiu Selatan meminta agar sistem kompetisi dikembalikan seperti awal rencana.
"PSSI sebagai induk sepak bola jangan berubah-ubah. Kemarin terakhir owner meeting disebutkan akan ada meeting lagi via zoom. Tapi ini kemudian sudah diputuskan," tegas Fanny Irawatie.