"Mati lu, rasain lu, hahaha. Seperti itu gambaran para bandar melihat orang-orang kalah berjudi. Menurut saya, orang-orang yang kebujuk ikut judi karena termakan hoaks. Awalnya dimingi-imingi, lalu diperas dan dimiskinkan," ungkap Andes.
Selama terjebak di dunia hitam, Andes sempat diajak oleh salah satu kawannya untuk mencuri. Barang hasil curian tersebut nantinya digunakan untuk berjudi.
Namun bapak dua anak ini bisa menahan diri. Hingga akhirnya Andes memutuskan untuk berhenti dan meninggalkan dunia berjudiaan.
Memilih Mengamen
Saat dititik terendah, Andes hampir ditinggalkan istrinya. Perempuan mana yang bisa menerima kelakuan suami yang bangkrut akibat berjudi. Beruntung istrinya masih mau menemaninya untuk bangkit.
Usai semuanya hancur, Andes berusaha melupakan masa lalunya yang kelam. Dia memilih menjadi pengamen jalanan untuk menghidupi keluarga kecilnya.
"Kalau penghasilan sehari-hari cukup untuk makan anak dan istri. Kalau misal udah masa depan saya bilang kurang. Tapi saya masih bisa menyekolahkan kedua anak saya," papar Andes.
Selama mengamen di jalanan, Andes lebih sering membawakan lagu-lagu lawas dari Tommy J Pissa dan Ebiet G Ade. Sedangkan lagu favorit yang sering dia dendangkan yakni "Disini Dibatas Kota Ini".
"Liriknya sangat dahsyat, bisa mengingatkan kegagalan-kegagalan dalam hidup saya. Korban judi seperti saya kadang suka ketawa, nangis kalau merenungi penyesalan dalam hidup," katanya.
Baca Juga:BRI Liga 1: Madura United Jamu PSIS Semarang di Stadion Gelora Bangkalan
Sewaktu mengamen Andes terlebih dahulu melihat-melihat situasi. Dia tidak pernah mengamen di warung-warung kecil dan tidak pernah memaksa orang-orang untuk memberi saweran.