SuaraJawaTengah.id - Ramalan Primbon Jawa masih dipercaya oleh sebagian orang. Bahkan tingkah laku dan nasib seseorang disebut bisa terbaca dari ramalan tersebut.
Kali ini penulis akan membahas soal weton Selasa Pahing. Dalam Primbon Jawa, orang-orang yang lahir pada hari tersebut konon bersifat santai dan dapat menerima orang lain apa-adanya.
Mereka terampil dengan tangan mereka, suka menolong, dan mau berkorban banyak bagi orang yang mereka sayangi.
Tetapi jangan tanya tentang orang-orang yang membuat mereka marah! Kalangan Selasa Pahing mempunyai reputasi terburuk dalam hal membalas dendam secara membabibuta.
Baca Juga:Wanita Berkumis Tipis Menurut Primbon Jawa Pertanda Punya Nafsu Tinggi? Ini Penjelasannya
Meskipun mereka cenderung untuk cukup beruntung, mereka harus belajar untuk mengendalikan suatu kehausan pribadi yang mungkin membuat mereka agak serakah.
Lalu di kemudian hari mereka dapat hidup tenang dan berbahagia, dikelilingi banyak teman yang baik dan menarik.
Mongso Kalima
Mereka yang terlahir pada tanggal 14 Oktober - 9 November adalah termasuk dalam Pranata Mangsa "KALIMA". Pada Mangsa itu hawanya sejuk dan cuaca syahdu, karena langit diselimuti mendung. Sering turun hujan, bahkan curah hujan sering pula sangat lebat.
Pada Mangsa "KALIMA" perjalanan Mangsa dikuasai oleh Batara Asmara, lama orbit 27 hari. Berpengaruh besar terhadap keadaan kelahiran, sifat, tingkah laku, bahkan keberuntungannya sangat dipengaruhi oleh Batara Asmara. Begitu pula keadaan alam semesta yang melambangkan keadaan orang-orang yang terlahir di Mangsa itu.
Baca Juga:6 Arti Mimpi Membunuh Ular Menurut Primbon Jawa, Pertanda Musibah Akan Datang?
Batara Asmara, dewa kesenangan dan keberuntungan. Sebelum kesenangan itu datang, datanglah terlebih dahulu godaan yang berupa gangguan-gangguan tidak menyenangkan. Kalau orang itu tabah, maka kesenangan dan keberuntungan segera menggantikan derita itu. Gangguan atau derita itu adalah samaran dari Hyang Asmara. Kalau bentuk samaran Hyang Asmara tadi telah dikalahkan, maka akan muncul wujud Hyang Asmara yang sebenarnya ialah sang keberuntungan itu sendiri.