Kisah Kampung Basahan: Kampung Terkecil di Kota Semarang, Penduduknya Hanya Satu Orang

Kampung tersebut memang tidak terlalu luas, tapi punya sejarah panjang yang perlu diketahui.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 07 November 2023 | 18:21 WIB
Kisah Kampung Basahan: Kampung Terkecil di Kota Semarang, Penduduknya Hanya Satu Orang
Potret salah satu rumah yang masih berdiri kokoh di Kampung Basahan. Selasa (7/11/23) [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - Ada kisah menarik bernama kampung Basahan, yakni kampung terkecil di Kota Semarang dengan penduduknya hanya satu orang saja.

Mungkin banyak orang yang belum tau kalau jalan pintas atau gang kecil yang lokasinya persis di depan Mall Paragon dulunya bekas perkampungan.

Sebelum ada bangunan hotel Novotel dan gedung-gedung lainnya. Daerah situ dulunya merupakan sebuah kampung yang bernama "basahan". Kampung tersebut memang tidak terlalu luas, tapi punya sejarah panjang yang perlu diketahui.

Bukti fisik yang masih bisa dilihat kalau gang kecil yang kini jadi penghubung dari Jalan Pierre Tendean dan Jalan Pemuda  sebuah kampung adalah sebuah warung makan sop kambing yang menggunakan nama "Kampung Basahan".

Baca Juga:Mengungkap Sejarah DI/TII yang Dilupakan Lewat Ulasan Buku Karya Holk H. Dengel

Saat saya ke lokasi, gang kecil itu ramai dilewati kendaraan roda dua. Diujung gang menuju Jalan Pemuda, saya melihat ada bekas bangunan seperti penanda pintu masuk atau istilah lainnya gapura kampung tersebut.

Untuk mencari informasi soal Kampung Basahan tersebut. Saya lalu berjalan menuju Kelurahan Sekayu. Karena informasi yang saya dapat, Kampung Basahan terletak di RT 05 RW 03 Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah.

Setibanya di Kelurahan Sekayu, baik lurah dan para staff kurang mengetahui secara detail soal sejarah Kampung Basahan. Namun dari cerita-cerita yang mereka dengar, gang kecil itu memang bekas perkampungan.

"Saya bertugas di (Kelurahan Sekayu) akhir tahun 2021. Saya kurang tau soal Kampung Basahan. Karena pas saya ke sini bentukkannya sudah seperti itu," kata Lurah Sekayu Dwi Ratna Nugraini, pada Suara.com, Selasa (7/11/2023).

"Mungkin dulu ramai banyak rumah-rumah kuno. Pas saya lewat (gang kecil), sekarang tinggal satu rumah," tambahnya.

Baca Juga:PSIS Semarang Lepas Salah Satu Beknya ke Klub Liga 1 Lainnya

Sepengetahuan Dwi, masih ada satu penduduk yang masih tinggal disana. Dia menempati rumah yang masih berdiri di tengah-tengah gang kecil tersebut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak