Geger Perangkat Desa di Boyolali Diduga Ancam Penerima PKH Bila Tak Pilih Salah Satu Capres, Netizen: Mencoreng Pemilu

Terdengar suara seorang perempuan memberikan arahan bernada ancaman kepada penerima PKH bila tak mengikuti instruksinya bakal dicabut PKH nya.

Galih Priatmojo
Minggu, 10 Desember 2023 | 11:29 WIB
Geger Perangkat Desa di Boyolali Diduga Ancam Penerima PKH Bila Tak Pilih Salah Satu Capres, Netizen: Mencoreng Pemilu
Viral dugaan ancaman perangkat desa ke penerima PKH agar mendukung salah satu capres. [ick_infocegatankaranganyar/Instagram]

SuaraJawaTengah.id - Keterlibatan perangkat desa dalam kampanye salah satu capres viral di media sosial. 

Dalam video yang diunggah akun ick_infocegatankaranganyar terlihat sejumlah perempuan berkumpul di dalam suatu kegiatan. 

Terdengar salah seorang diantaranya tengah memberikan arahan yang bernada ancaman

Dari suara yang terdengar perempuan tersebut meminta agar para penerima PKH mengikuti arahannya untuk tegak lurus. 

Baca Juga:Legislatif Minta Pemerintah Lakukan Antisipasi Ancaman Banjir Rob di Wilayah Pesisir Utara Jawa Tengah

Bila tidak ia mengancam akan mencabut PKH yang sebelumnya didapat.

"Dapat PKH kok susah sekali untuk tegak lurus, PKHnya dicabut apa gimana, bilang iya besok saya cabut, ngga usah neko-neko, saya berusaha yang terbaik, saya cuma minta timbal balik dari anda semua. Silakan semua instrospeksi yang mendapat PKH, kalau ngga nurut ya saya cabut nanti PKH nya," ucap perempuan yang memberi arahan tersebut.

Dalam narasi yang dituliskan di video itu, suara perempuan yang memberikan arahan bernada ancaman itu disebut bernama Wiwik Sekdes Kenteng, Nogosari, Boyolali.

Disebutkan dari narasi itu, Wiwik memberikan arahan bernada ancaman itu kepada penerima PKH agar memenangkan capres Ganjar.

Meskipun saat diperdengarkan secara seksama di dalam potongan video itu tak terdengar adanya arahan untuk memenangkan Ganjar. 

Baca Juga:Awas! Gelombang Tinggi Terjadi di Perairan Selatan Jawa, Bisa Sampai 4 Meter

Unggahan itupun menuai beragam komentar publik.

"Weleh mbokde ki macem macem gawe jijik perlu diviralkan inilah model dan kelakuan pekerja partai," kata didik.

"Kudu dibina ngeneki," kata cheva.

"Kasihan capresmu bu," tulis yustina.

"@bawaslu, @bawaslu_boyolali @panwascamnogosari sudah melanggar UU no 7/2017 tentang Pemilu, tolong ditelusuri apakah ada tekanan-tekanan dan arahan dari atasannya kok sampai seperti itu? Kasihan warga miskin penerima PKH udah hak bantuannya dicabut dan hak pilihnya tidak bisa digunakan sesuai dengan hati nurani. Hal seperti ini yang mencoreng gambaran proses pemilu pak membuat tidak nyaman dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat bawah," kata indocrit. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini