Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit, Pakar Politik UGM Sebut Tiga Faktor Ini Jadi Kunci

Sejumlah survei menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran sebagai yang teratas. Sementara Anies-Muhaimin masih urung beranjak dan Ganjar-Mahfud MD justru terpuruk

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 11 Desember 2023 | 19:39 WIB
Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit, Pakar Politik UGM Sebut Tiga Faktor Ini Jadi Kunci
Kandidat Capres dan Cawapres Pilpres 2024 (IG/KPU)

SuaraJawaTengah.id - Litbang Kompas kekinian merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi teratas, disusul Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. 

Pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menilai setidaknya ada tiga hal yang membuat elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melejit. Pertama tak lepas dari kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga naik.

"Jadi sebagian sumbangan dari dukungan ke Prabowo adalah lahir dari kepuasan terhadap Jokowi karena Prabowo-Gibran mengasosiasikan diri sebagai pasangan capres yang sangat dekat dengan Jokowi, melanjutkan Jokowi dan seterusnya," kata Arya saat dihubungi, Senin (11/12/2023).

Hal itu berpengaruh sebab, dua pasangan lain yakni Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin lebih memilih narasi retorika yang kemudian menempatkan posisi politik keduanya berjarak dengan Jokowi.

Baca Juga:Pengamat Soroti Survei Litbang Kompas, di Jateng Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit: PDIP Mulai Kehilangan Suara?

Kondisi itu mempengaruhi faktor kedua yakni limpahan dari suara pemilih Ganjar yang sebelumnya memang juga dianggap diasosiasikan dekat dengan Jokowi. Saat Prabowo semakin mengaosiasikan diri dengan Jokowi, Ganjar justru kian berjarak bahkan sering mengkritisi kepala Jokowi.

"Sehingga penjelasan kedua itu bergesernya pemilih Ganjar yang ke Prabowo, karena tingkat kepuasan yang tinggi itu memelihara basis penting pendukung Jokowi yang jumlahnya jika dikonversi itu yang puas itu 75 persen di survei terakhir," ungkapnya.

Pemilih-pemilih baik yang basisnya PDIP maupun pemilih-pemilih Jokowi yang sebelumnya merapat ke Ganjar kini bergeser ke Prabowo. Dikatakan Arya itu sebagai bentuk simpatik faktor Jokowi. 

"Termasuk simpul orang penting yang dulu mendukung Jokowi misalnya ada Budiman kemudian ada beberapa eks fungsionaris PDIP dan basis-basis relawan Jokowi juga merapat ke Prabowo," imbuhnya.

Lalu yang ketiga yakni, Arya melihat adanya pergerakan kembali dari beberapa suara Prabowo pada dua pemilu sebelumnya. Pemilih-pemilih itu sekarang mulai merapat kembali ke Prabowo.

Baca Juga:Elektabilitas Ganjar-Mahfud MD Merosot, Pengamat Undip: Prabowo-Gibran Harusnya Tembus 50 Persen

"Jika kita cek secara spasial terjadi juga dinamika di provinsi-provinsi kunci yang menjadi basis. Jadi yang menjelaskan kenapa Prabowo-Gibran terus naik sementara Ganjar turun, bahkan Amin juga sedikit turun ya. Itu dinamika di level bawah dimana pemilih-pemilih Prabowo mengalami rekonsolidasi," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini