SuaraJawaTengah.id - Ketika debat calon presiden (capres) yang digelar pada Jumat (22/12) lalu, Gibran Rakabuming Raka sempat membahas soal SGIE kepada Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Saat itu, Cak Imin ternyata tidak mengetahui apa itu SGIE.
Kejadian itupun sempat viral dan menjadi pembahasan netizen serta para pendukung kedua belah kubu. Bahkan, ada seorang netizen sampai menitip pesan kepada Mahfud MD untuk menyampaikan kepada Gibran bahwa istilah yang ia gunakan salah.
"Maaf nitip pesan ke Gibran ya Pak Mahfud (apabila berjumpa): SGIE itu SALAH," kata seorang netizen di kolom komentar akun instagram Mahfud MD.
"SGIER yang BENAR," lanjutnya.
Baca Juga:Siti Atikoh Bagikan Pengalaman saat Hamil, Rutin Lakukan Hal Ini Ketika Mengandung Alam Ganjar
Menurut netizen tersebut, penjelasan itu ia dapatkan dari seorang Ahli Ekonomi Syariah, Syafii Antonio.
"NGAWUR "semua" yang disampaikan oleh Gibran (Cawapres Paslon 02) dalam Debat Cawapres tgl 22 Desember 2023. Cak Imin @cakiminow korban dari "stupidity of Gibran" skala nasional maupun internasional (hingga media LN)," katanya.
Rupanya, Syafii Antonio memang menyebut bahwa istilah yang dipakai oleh Gibran itu salah.
"Sesungguhnya, menyebut SGIE itu salah, harusnya SGIER. State of the Global Islam Economy Report, jadi ini merupakan satu laporan tentang bagaimana sektor-sektor tertentu dalam ekonomi syariah secara global," kata Syafii.
Menurut Syafii, istilah itu digagas oleh sebuah lembaga swasta, bernama Dinar standard. Setiap tahunnya, Dinar Standard melakukan riset untuk melihat bagaimana negara-negara anggota OKI dan non-OKI setiap tahunnya tumbuh dan menjadi penguasa industri.
"Dinar Standard ini melakukan riset setiap tahun untuk mempetakan tentang perkembangan lembaga keuangan, pharmaceutical and cosmetic, tentang fashion, tentang halal food, tentang media, demikian juga tentang travel," paparnya.