Gestur Gibran Rakabuming Dianggap Songong, Tsamara Amany Murka: Apakah Ini Standar Ganda?

Wali Kota Solo itu dianggap songong dan kurang sopan setelah memberikan gestur celingak-celinguk mencari jawaban Mahfud atas pertanyaan inflasi hijau atau greenflation.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 22 Januari 2024 | 19:25 WIB
Gestur Gibran Rakabuming Dianggap Songong, Tsamara Amany Murka: Apakah Ini Standar Ganda?
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka melakukan gimik celangak-celinguk seolah mencari jawaban cawapres nomor urut 3, Mahfud MD yang dianggapnya tak sesuai dengan pertanyaan di debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Tangkap layar)

SuaraJawaTengah.id - Penampilan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming di acara debat keempat mematik perhatian publik di sosial media.

Wali Kota Solo  itu dianggap songong dan kurang sopan setelah memberikan gestur celingak-celinguk mencari jawaban Mahfud atas pertanyaan inflasi hijau atau greenflation.

Nama Gibran Rakabuming pun sontak menggema di sosial media X. Tak sedikit warganet yang memberikan pedas terkait aksi nyeleneh putra sulung Presiden Jokowi tersebut.

"Samsul bocah tengil. Dikiranya lucu, malah kelihatan songong minus Etika. Kena counter attack Profesor Mahfud 'Receh," kata akun X @eL_Marg**.

Baca Juga:Hindari Saling Fitnah, Relawan Prabowo-Gibran di Jateng Temui Warga Langsung, Sosialisasi Pilpres Sekali Putaran

"Debat Semalem menyiratkan kalau mas Samsul tidak mewakili Gen Z. Dari kesombongannya dia mewakili penguasa, mentang-mentang anak presiden," tutur akun X @S4N**.

"Norak. Nggak sopan, nggak lucu banget. Forum kenegaraan hanya jadi dagelan. Yang gini mau dijadikan calon wapres?," imbuh akun X @rahadian**.

Menanggapi sentimen negatif dari publik tersebut, Stafsus Menteri BUMN Tsamara Amany mengaku heran ketika ada anak muda yang keras dan kritis pada orang yang lebih tua sering dianggap kurang sopan.

Tetapi sebaliknya kalau orang tua yang melakukan hal tersebut pada anak muda malah dianggap biasa-biasa saja.

"Kita sebagai anak muda diminta menerima seolah itu sesuatu yang biasa saja. Apakah ini tidak standar ganda?," kata mantan kader PSI melalui akun X dikutip Suara.com, Senin (22/1/24).

Baca Juga:Debat Pilpres Keempat, AMKI Sebut Gibran akan Tonjolkan Peran Sentral Koperasi dalam Swasembada Pangan

Dia menambahkan kalau anak muda menyerang, dianggap tidak punya etika. Tapi kalau anak muda itu yang diserang, semua menuntut agar ia diam dan menerima. Maka hal itu baru dianggap anak muda yang santun.

Perempuan yang akrab disapa Tsamara  melanjutkan penilaian semacam itu tidak adil dan membatasi anak muda untuk berekspresi di ruang publik.

"Ketika dulu saya berdebat dan kritis, hal yang sama dibilang kepada saya tidak sopan dan gak punya etika. Jadi saya memahami rasanya," tandasnya.

Kontributor : Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini