Pihaknya juga sudah mengonsep bahwa wisata itu ditargetkan untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Ia ingin masyarakat kelas apapun bisa menikmati kolam renang dengan panorama area pertambangan.
Untuk pemancingan sendiri memakai sistem galatama. Biasanya para pemancing mulai ramai ke lokasi sore hari sampai tengah malam.
"Di bagian utara sebelah pemancingan sudah kita tanami pohon kurma dan alpukat. Jika wisata ini sudah sempurna, kita tetap mematok tarif tiket murah meriah agar bisa dinikmati semua orang," pungkasnya.
Kontributor : Ikhsan
Baca Juga:UMKM Binaan BRI Diajak Melek Digital, Tak Malu Live TikTok Demi Cuan