Awas! Kafein dan Stres Bisa Memicu Gangguan Irama Jantung

Gangguan irama jantung bisa dipicu dari kondisi stres dan konsumsi makanan atau minuman tertentu

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 08 Juni 2024 | 08:26 WIB
Awas! Kafein dan Stres Bisa Memicu Gangguan Irama Jantung
Ilustrasi Jantung. (pixabay/johannes burtland)

SuaraJawaTengah.id - Gangguan irama jantung bisa dipicu dari kondisi stres dan konsumsi makanan atau minuman tertentu. Hal itu diungkapkan oleh Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA. 

Ia mengatakan stres bisa memicu gangguan irama jantung menjadi cepat atau aritmia karena hormonal.

"Jadi kalau ada gangguan hormonal itu juga bisa menyebabkan gangguan detak jantungnya jadi cepat atau aritmia, salah satu yang memicu kalau stres memicu detang jantung tambahan," kata dokter yang disapa Gabi dikutip dari ANTARA pada Sabtu (8/6/2024). 

Gabi mengatakan hormon diproduksi dari dalam tubuh dan akan mengalir keseluruh tubuh melalui darah dari jantung. Hormon yang tidak stabil karena stres dapat mengganggu kelistrikan di jantung dan mengakibatkan detak jantung menjadi tidak stabil dan terasa ada detak tambahan yang tidak wajar.

Baca Juga:Hindari Politik Baper, Ini Cara Hindari Stres Pasca Pemilu 2024

Selain stres, mengonsumsi kafein juga dapat mengakibatkan irama jantung menjadi tidak normal, karena ada zat simpatomimetik yang memicu tekanan darah menjadi naik.

"Kafein itu membawa agen simpatomimetik, artinya dia memang sebenarnya ditemukan zat untuk memicu saraf simpatis yang memicu tubuh kita tensi tinggi, detak bertambah jadi cepat," kata dokter yang praktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini.

Ia menyarankan untuk orang dengan riwayat darah tinggi dan dengan gangguan irama jantung atau aritmia, sebaiknya menghindari konsumsi kafein terlalu sering. Jika tidak memiliki riwayat masalah aritmia, Gabi menyarankan mengonsumsi kafein secukupnya dan untuk menghilangkan kantuk saja.

Gabi mengatakan irama jantung yang sehat dan normal adalah 60-100 kali per menit, jika irama jantung terasa lebih cepat dan ada detak tambahan yang tidak teratur maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) atau memeriksa kelainan hormon pada tubuh.

"Detak jantung sedang istirahat normalnya 60-100 kali per menit, kalau cepat pada saat istirahat harus periksa hormon tiroid, atau lagi diam tapi detak jantung 97 berarti ada sesuatu dengan jantungnya," katanya.

Baca Juga:Aromaterapi Ternyata Bisa bantu Kelola Stres, Ini Penjelasan Psikolog

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini