Pada 30 Mei 1963, Soegija berangkat ke Vatikan untuk menghadiri pemilihan Paus Paulus VI. Namun, kesehatannya memburuk, dan ia dirawat di Canisius Hospital, Nijmegen. Pada 22 Juli 1963, Soegija meninggal dunia akibat serangan jantung di sebuah susteran di Steyl, Belanda.
Presiden Sukarno memerintahkan agar jenazah Soegijapranata diterbangkan ke Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang. Pada 26 Juli 1963, melalui Keputusan Presiden No. 152/1963, Mgr. Albertus Soegijapranata resmi dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Kontributor : Dinar Oktarini
Baca Juga:Sejarah Wayang Wahyu, Warisan Budaya yang Menyatu Ajaran Kristiani