Isra Miraj dan Kisah Perintah Salat Lima Waktu

Isra Mi'raj, perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha, menandai perintah shalat lima waktu. Allah SWT awalnya memerintahkan 50 shalat

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 07 Januari 2025 | 07:17 WIB
Isra Miraj dan Kisah Perintah Salat Lima Waktu
Ilustrasi Salat (freepik)

Salat lima waktu memiliki posisi istimewa dalam Islam. Sebagai tiang agama, salat menjadi sarana komunikasi langsung antara seorang Muslim dan Tuhannya tanpa perantara. Salat juga menjadi bentuk penghambaan, ketundukan, dan pengakuan atas kebesaran Allah SWT.

Perintah salat lima waktu tidak hanya menegaskan pentingnya kedisiplinan dalam beribadah, tetapi juga memberikan ketenangan jiwa dan keberkahan dalam hidup. Setiap waktu shalat dirancang untuk mengingatkan umat Islam agar senantiasa dekat dengan Allah di tengah rutinitas duniawi.

Peristiwa Isra Mi’raj bukan sekadar perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, tetapi juga momentum yang memperkuat pondasi agama Islam melalui kewajiban shalat. Kisah ini terus dikenang oleh umat Islam sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT dan bukti kasih sayang-Nya.

Dengan melaksanakan shalat lima waktu, umat Islam diajak untuk merasakan kedekatan dengan Allah SWT, memperkuat iman, dan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Peristiwa ini juga menjadi pengingat agar setiap Muslim menjaga shalat sebagai amalan utama dalam hidupnya.

Baca Juga:Kenapa Rajab Dikenal Sebagai Bulan Haram dalam Islam?

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak