Skandal Bertubi-tubi Polda Jateng: Dari Penembakan Gamma hingga Intimidasi Band Sukatani

Polda Jateng diterpa banyak kontroversi yangg dilakukan oleh anggotanya, tentu kasus para oknum polisi ini membuat geram publik

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 25 Februari 2025 | 07:10 WIB
Skandal Bertubi-tubi Polda Jateng: Dari Penembakan Gamma hingga Intimidasi Band Sukatani
Ilustrasi oknum polisi. [ANTARA/Darwin Fatir]

SuaraJawaTengah.id - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah kembali menjadi sorotan setelah video permintaan maaf dan pengumuman penarikan lagu band Sukatani viral di media sosial. Dugaan adanya intimidasi dari kepolisian terhadap dua personel band punk asal Purbalingga itu mencuat.

Sebelumnya, sejumlah peristiwa telah menempatkan Polda Jawa Tengah dalam pusaran kritik. Berbagai persoalan berkaitan dengan dugaan kinerja kepolisian yang tidak profesional hingga indikasi keterlibatan dalam politik praktis selama Pilpres dan Pilkada.

Berikut lima kasus dan kontroversi yang terjadi di Polda Jateng dalam setahun terakhir:

1. Dugaan Intimidasi terhadap Band Sukatani 

Baca Juga:4 Fakta Kasus Remaja yang Diarak Warga karena Mencuri Pisang

Anggota kepolisian di bawah Polda Jateng diduga berada di balik permintaan maaf band Sukatani atas lagu berjudul Bayar Bayar Bayar, yang berisi kritik tajam terhadap institusi kepolisian. Selain meminta maaf, band tersebut juga menyatakan lagu itu ditarik dari peredaran.

Setelah kasus ini viral, pihak kepolisian membantah adanya tekanan terhadap Sukatani. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Komisaris Besar Artanto, menyebut bahwa kepolisian hanya melakukan klarifikasi terhadap band tersebut. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail waktu dan tempat klarifikasi itu dilakukan.

Terbaru, Divisi Profesi dan Pengamanan Polda Jawa Tengah dikabarkan tengah memeriksa empat anggota Direktorat Reserse Siber atas dugaan intimidasi terhadap Sukatani.

2. Penembakan Gamma dan Dugaan Rekayasa Kasus 

Gamma Rizkynata Oktafandy, seorang siswa SMK di Semarang, tewas setelah ditembak oleh anggota kepolisian pada 24 November 2024. Awalnya, Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Irwan Anwar, menyebut Gamma sebagai pelaku tawuran dan anggota geng yang menyerang seorang anggota kepolisian bernama Robig. Irwan menyatakan bahwa Robig terpaksa menembak Gamma untuk membela diri.

Baca Juga:Waspada! Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jateng 3 Hari Kedepan

Namun, hasil penyelidikan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah justru mengungkap bahwa penembakan tersebut tidak berkaitan dengan tawuran. Kepala Bid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono, menyatakan bahwa insiden itu terjadi karena adanya insiden di jalan raya, bukan upaya pembubaran tawuran seperti yang semula diklaim oleh kepolisian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak