3. Ayunan yang Bergerak Sendiri
Di salah satu wahana anak, ayunan yang sudah berkarat dan penuh rumput liar kadang tampak berayun sendiri di malam hari, meskipun tak ada angin.
4. Suara Musik dan Anak-anak Tertawa
Fenomena paling umum yang dialami warga sekitar adalah suara musik dari speaker taman dan suara tawa anak-anak, padahal taman sudah bertahun-tahun tidak digunakan.
Baca Juga:BRI Semarang Pattimura Jalin Kerja Sama dengan Candigolf untuk Pembiayaan Properti
Kisah-kisah ini membuat Wonderia bukan lagi taman hiburan, melainkan taman misteri. Bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi, tempat ini menjadi lokasi angker yang dihindari, khususnya pada malam hari.
Pemerintah Kota Semarang kini memiliki rencana mengubah kawasan Wonderia menjadi hutan kota. Proyek ini dirancang untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan dan mempersembahkan ruang terbuka hijau bagi warga. Namun, sebagian masyarakat berharap agar makam Mbah Genuk tetap dijaga dan dijadikan bagian dari wisata religi.
Dengan sejarah panjang, nilai spiritual, dan aura mistis yang kuat, Wonderia bukan sekadar taman terbengkalai. Ia adalah cermin bagaimana ruang publik dapat menyimpan narasi spiritual dan horor yang membentuk kepercayaan kolektif warga kota.
Kontributor : Dinar Oktarini
Baca Juga:Harga Tiket Pesawat Jakarta-Semarang 29 Maret 2025 Tak Masuk Akal,Bisa Sampai Rp7,7 Juta