SuaraJawaTengah.id - Dalam upaya memperkuat kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat, khususnya petani lokal, PT Semen Gresik kembali menunjukkan komitmennya melalui kegiatan sarasehan dan pelaksanaan program “SG Menanam” bersama anggota Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP), yang digelar di Joglo Tani Pabrik Rembang, Kamis 17 April 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi sekaligus menegaskan peran nyata perusahaan dalam mendorong kesejahteraan petani di wilayah operasionalnya.
Sarasehan tersebut dihadiri oleh Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, didampingi CSR Officer Sugeng Prayitno, sejumlah tokoh masyarakat, Ketua SGSP Musahid, serta ratusan petani dari enam desa yang tergabung dalam SGSP. Suasana hangat penuh semangat kolaboratif tercermin sepanjang acara yang sarat nilai kemitraan dan keberlanjutan ini.
Dalam sambutannya, Sulistyono menyampaikan bahwa sinergi antara perusahaan dan masyarakat, khususnya komunitas petani, menjadi fondasi penting dalam menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan peningkatan ekonomi lokal yang merata. Ia menekankan pentingnya keberpihakan perusahaan terhadap praktik pertanian ramah lingkungan yang berorientasi pada keberlanjutan.
Baca Juga:Dukung Tradisi Lebaran, Semen Gresik Fasilitasi Mudik Gratis bagi Ribuan Warga Jateng
"Langkah ini merupakan bagian dari strategi kami dalam menciptakan nilai berkelanjutan atau Creating Sustainable Value, sesuai dengan visi perusahaan. Tidak hanya mendukung produktivitas pertanian, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi para petani yang berujung pada peningkatan kualitas hidup dan kemandirian ekonomi mereka," ujar Sulistyono.
Sebagai bentuk konkret dari dukungan tersebut, PT Semen Gresik membagikan 600 bibit tanaman produktif berupa alpukat dan kelengkeng, serta pupuk organik hasil limbah aji dari Desa Ngampel, Kabupaten Blora.
Sebanyak 196 petani anggota SGSP menerima langsung bantuan tersebut, yang diharapkan dapat ditanam di pekarangan mereka masing-masing sebagai tambahan penghasilan sekaligus upaya pelestarian lingkungan.
“Program SG Menanam ini bukan sekadar bantuan fisik, tapi juga menjadi simbol tanggung jawab sosial kami. Kami ingin para petani tidak hanya menjadi penggarap lahan, tapi juga pelaku utama dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Ketua SGSP, Musahid, mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada PT Semen Gresik yang secara konsisten hadir dan mendampingi para petani sejak awal program dijalankan. Menurutnya, dukungan dari perusahaan tidak hanya bersifat material, namun juga dalam bentuk pelatihan, pendampingan teknis, hingga akses pada pupuk dan bibit berkualitas.
Baca Juga:Perkokoh Sinergi, Semen Gresik Gelar Silaturahmi bersama Puluhan Media Patner Se-Jawa Tengah
"Sinergi ini adalah bukti bahwa perusahaan benar-benar peduli terhadap nasib petani. Semoga kemitraan ini terus berjalan dengan baik, sehingga membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan lokal," tutur Musahid.
Program SGSP sendiri merupakan salah satu inisiatif pemberdayaan masyarakat yang telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Saat ini, sebanyak 361 petani sanggem atau penggarap lahan aktif terlibat dalam program ini.
Mereka difasilitasi untuk mengelola lahan milik PT Semen Gresik seluas 119,25 hektare yang tersebar di enam desa yakni Kajar, Pasucen, Tegaldowo, Kadiwono, Timbrangan (Kabupaten Rembang), serta Desa Ngampel (Kabupaten Blora).
Program ini tidak hanya berdampak terhadap produktivitas lahan, namun juga terhadap peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan pertanian secara profesional dan berwawasan lingkungan.
Tentang PT Semen Gresik
Sebagai anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, PT Semen Gresik didirikan pada 10 Januari 2014 dan kini menjadi salah satu pemain utama dalam industri persemenan nasional dan regional. Berbasis di Rembang, Jawa Tengah, PT Semen Gresik dikenal sebagai produsen semen berkualitas tinggi yang mengusung prinsip ramah lingkungan dan teknologi mutakhir dalam proses produksinya.