Profil PP Al-Fadllu wal Fadillah Kendal yang Ditinggalkan Gus Alam

Gus Alam bukan sekadar politikus, dia juga seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

M Nurhadi
Rabu, 07 Mei 2025 | 06:29 WIB
Profil PP Al-Fadllu wal Fadillah Kendal yang Ditinggalkan Gus Alam
PP Al Fadllu wal Fadillah Kaliwungu Kendal (Ist)

SuaraJawaTengah.id - Kabar duka menyelimuti kalangan pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU). Pengasuh Pondok PP Al-Fadllu wal Fadillah Kaliwungu Kendal, Alamudin Dimyati Rois atau Gus Alam meninggal dunia saat dirawat di RS Budi Rahayu, Pekalongan, Selasa (6/5/2025). Gus Alam juga dikenal sebagai anggota DPR RI dari fraksi PKB dan tokoh Nahdliyin. Dia meninggal akibat kecelakaan di ruas tol Batang – Pemalang pekan lalu.

Profil PP Al – Fadllu wal Fadillah Kaliwungu kemudian menuai perhatian karena bakal terdampak pergantian pengurus setelah meninggalnya Gus Alam. Sekretaris DPC PKB Kabupaten Kendal sekaligus Ketua DPRD Kabupaten Kendal, Mahfud Sodiq mengatakan jenazah Gus Alam akan dimakamkan pada Selasa sore di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2, Desa Sidorejo, Brangsong, Kabupaten Kendal.

Profil PP Al – Fadllu wal Fadillah Kaliwungu

Dari website Jas Hijau yang mengulas pesantren – pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama, Pondok Pesantren Al-Fadlu Wal Fadlilah Kaliwungu adalah salah satu pesantren salaf yang ada di Kabupaten Kendal. Lebih dari tiga decade lalu, Pondok Pesantren Al-Fadlu Wal Fadlilah ini didirikan oleh K.H. Dimayati Rois pada 10 Muharram 1405 Hijriah, tepatnya pada bulan Juli 1985 Masehi.

Baca Juga:Komdigi Bekukan Izin World App usai Viral Data Scan Retina Dibayar Rp 800 Ribu

K.H. Dimyati Rois menjalani proses panjang menjadi santri dan belajar kepada para kiai di beberapa pondok pesantren, di antaranya Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan Pondok Pesantren APIK Kaliwungu—untuk menyebut beberapa contoh. Di pesantren, Kiai Dimyati mempelajari bermacam-macam kitab kuning yang berisi pengetahuan agama.

Kiai Dimyati tak cuma menuntut ilmu hingga matang, tetapi juga dijadikan menantu oleh K.H. Ibadullah Irfan, sesepuh dan tokoh masyarakat Kaliwungu sekaligus salah satu pengasuh Pondok Pesantren APIK Kaliwungu periode 1968 -1985. Dari sinilah awal mula Kiai Dimyati mendirikan Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadilah yang berlokasi di kampung Djagalan, Kutoharjo, Kaliwungu, Kendal.

Eksistensi pondok terus menggema seiring perubahan zaman dan pergantian pucuk pimpinan. Banyak ulama dilahirkan dari pesantren ini. Kemudian, seiring berkembangnya dunia pendidikan, pesantren pun berkembang tak sekadar mencetak para ahli agama.

Saat ini Pondok Pesantren Al Fadlu Wal Fadlilah menyediakan pendidikan formal yang meliputi SMP dan SMA serta pendidikan nonformal yang meliputi Takhasus dan MP.

Di luar kedua pendidikan itu, juga terdapat banyak sekali ekstrakurikuler yang bisa diikuti para santri, di antaranya Tahfiz al-Qur’an, salat dhuha berjemaah, pengajian kitab kuning, musyawarah ma’hadiyah, bahtsul masail, diskusi ilmiah, hadrah atau rebana, pengembangan berbagai olahraga, keterampilan wirausaha, drumb band, pengembangan jurnalistik dan publish, bahasa asing, pramuka, PMR, PKS, OSIS, latihan berpidato, penelitian ilmiah dan kaligrafi.

Baca Juga:Kediri Gempar! Gerombolan Berkedok Suporter Persebaya Gasak Toko Buah, Aksi Terekam CCTV

Selain itu, semua aktivitas dan kegiatan santri nantinya didukung dengan fasilitas yang memadai, di antaranya masjid, asrama, gedung sekolah, perpustakaan, gudang, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang tamu, kopontren, klinik kesehatan, aula dan lapangan. 

Kecelakaan Gus Alam

Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Gus Alam terjadi pada Jumat (2/5/2025) dini hari sekitar pukul 02.40 WIB. Mobil Toyota Kijang Innova bernomor polisi H 1980 CM yang ditumpanginya bersama tiga orang lainnya mengalami kecelakaan di KM 315+900 ruas Tol Pemalang-Batang, tepatnya di wilayah Petarukan, Kabupaten Pemalang.

Menurut laporan kepolisian, mobil tersebut tengah melaju dari arah barat menuju timur di lajur kanan. Saat berupaya mendahului kendaraan di depannya, mobil berpindah ke lajur kiri. Namun, nahas, dari arah yang sama melaju sebuah truk Fuso bernomor polisi K 1344 K. Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan pun tak dapat dihindari.

Kepala Polres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, mengungkapkan bahwa dua orang tewas seketika dalam peristiwa itu, yakni VN (41), warga Semarang, dan MB (57), warga Kabupaten Kendal. Sementara dua lainnya, yakni Gus Alam dan sopir mobil, Arya Maulana (38), warga Kedungmundu, Kota Semarang, sempat selamat dan langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi luka-luka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak