Ia menambahkan, filosofi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mencerminkan penghormatan terhadap semua agama, kepercayaan, ras, dan etnis. Menurutnya, nilai-nilai tersebut menjadi jembatan bagi Indonesia dan Prancis dalam membangun kerja sama berbasis kemanusiaan dan budaya.
“Toleransi dan menghormati warisan budaya, menghormati semua agama dan kepercayaan, ras, dan semua kelompok etnis,” kata Prabowo.
Presiden Macron sendiri mengaku terkesan dengan kekayaan budaya Indonesia, khususnya keagungan arsitektur Candi Borobudur yang ia sebut sebagai adikarya spiritual dan simbol keunggulan manusia. Ia menyebut Borobudur bukan sekadar monumen sejarah, tetapi juga tempat ibadah yang memancarkan pesan universal tentang toleransi dan rasa hormat.
“Borobudur adalah tempat ibadah dan ada ratusan bahkan ribuan orang yang datang beribadah serta menunjukkan pesan universal, toleransi, dan rasa hormat yang disampaikan oleh Indonesia,” ucap Macron.
Baca Juga:Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Ia juga menyoroti potensi kolaborasi di bidang industri kreatif. Dalam sambutannya, Macron menyampaikan bahwa seniman dan pelaku industri kreatif Indonesia sudah banyak dikenal di Prancis, termasuk melalui Festival Film Cannes dan pekan mode internasional.
“Borobudur bukan hanya monumen, melainkan lambang keunggulan manusia dan sumber inspirasi untuk seluruh dunia,” ungkapnya.
Kunjungan ini menandai babak baru diplomasi budaya yang bukan hanya mempererat hubungan Indonesia-Prancis, tetapi juga menjadikan Borobudur sebagai titik temu peradaban dan kolaborasi kreatif global.