"Kalau menerobos takutnya mogok, nanti masuk bengkel malah keluar duit lagi," ujar Kusnadi.
Merespons kondisi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Mas Semarang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
BMKG mencatat, saat ini ketinggian rob mencapai 1,1 meter di atas permukaan tanah.
Menurut prakiraan dari BMKG, puncak rob akan terjadi pada Senin, 2 Juni 2025, antara pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.
Baca Juga:Awas Banjir Rob! Pesisir Jawa Tengah Diminta Waspada, Cek Tanggalnya
Peringatan ini disampaikan kepada pengguna jalan, khususnya yang berada di kawasan pesisir dan jalur rawan rob, agar lebih waspada dan menyesuaikan aktivitas mereka.
Shafira Tsanyfadhila, seorang Prawirawan BMKG dari Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Mas, menegaskan bahwa fenomena pasang air laut ini dipicu oleh aktivitas astronomis yang berdampak pada dinamika pesisir di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah, termasuk area sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.
“Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, terutama di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, diimbau untuk waspada dan siaga terhadap potensi kenaikan ketinggian air laut maksimum,” ujar Shafira.
Ia menjelaskan bahwa banjir rob ini tidak hanya mengganggu lalu lintas di jalur darat, namun juga berdampak pada aktivitas pelabuhan, seperti bongkar muat kapal.
BMKG pun mengingatkan masyarakat untuk terus memantau pembaruan informasi cuaca maritim secara berkala. Data pasang surut yang digunakan berasal dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).
Baca Juga:BMKG Prediksi Udara Kabur di Semarang, Waspadai Potensi Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa Tengah
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat, khususnya yang beraktivitas di daerah pesisir dan jalur Pantura, dapat mengambil langkah antisipatif guna meminimalkan risiko dan kerugian akibat banjir rob yang berkelanjutan.
Kontributor : Sigit Aulia Firdaus