Selama tahun 2024, Bank Raya mencatat berbagai capaian positif dalam bidang keberlanjutan. Di antaranya, terjadi peningkatan penyaluran kredit ke Kelompok Usaha Berkelanjutan/UMKM dari Rp2,89 triliun menjadi Rp2,97 triliun.
Selain itu, penghematan air mencapai 8,47%, pengurangan limbah kertas sebesar 0,47 ton, dan pengurangan konsumsi BBM hingga 29,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Upaya tersebut disertai pula dengan perhitungan jejak karbon dari seluruh aktivitas operasional perusahaan.
Berkat komitmen tersebut, Bank Raya berhasil masuk dalam Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI, yang menunjukkan pengakuan terhadap perusahaan yang secara aktif menerapkan prinsip ESG dalam pengelolaan bisnis.
“Bank Raya akan terus berkomitmen dalam jangka panjang untuk melakukan upaya pengurangan emisi serta dampak buruk lain bagi lingkungan yang sejalan dengan prinsip green banking,” tutup Ida Bagus Ketut Subagia.
Baca Juga:Sidang Kasus Korupsi Mbak Ita dan Etika Komunikasi Hukum di Ruang Publik
“Kami juga terus berkomitmen untuk semakin mengukuhkan langkah kami menjadi bank digital utama yang memberikan solusi keuangan digital dengan akses terluas bagi masyarakat Indonesia serta kami juga berkomitmen untuk terus mendorong percepatan penetrasi perbankan digital dengan mengedukasi masyarakat, agar mereka dapat mengelola keuangan secara optimal dan digitalize.”
Melalui kolaborasi hijau dan edukasi keuangan yang inklusif, Bank Raya menunjukkan bahwa transformasi digital dapat berjalan selaras dengan keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan komunitas.
Langkah ini sekaligus menjadi contoh konkret bagaimana sektor keuangan dapat menjadi motor penggerak perubahan positif bagi bumi dan masyarakat.