Sudahkah Anda "Melek" Kesejahteraan?
Sementara itu, Prof. Lindsay Oades dari The University of Melbourne, Australia, memperkenalkan sebuah konsep krusial: Literasi Kesejahteraan (Wellbeing Literacy). Ini bukan sekadar tahu apa itu sehat, melainkan lebih dalam.
"Ia mendefinisikannya sebagai kemampuan memahami dan menyusun bahasa kesejahteraan untuk menjaga atau meningkatkan kesejahteraan diri sendiri, orang lain, atau dunia." Konsep ini menawarkan sebuah kapabilitas baru yang perlu dimiliki setiap individu di era modern.
Fakta di Balik Kesejahteraan Guru dan Prestasi Siswa
Baca Juga:UNNES Buka 5 Jalur Mandiri! 5.388 Kursi Tersedia, Cek Jadwal dan Syaratnya!
Dari konteks lokal, Prof. Dr. Awalya, M.Pd., Kons., Guru Besar UNNES, menyajikan temuan dari risetnya di 48 SMA di Jawa Tengah. Hasilnya menunjukkan bahwa kesejahteraan guru tidak secara langsung memengaruhi skor literasi dan numerasi siswa.
Namun, efeknya justru sangat signifikan secara tidak langsung, yakni melalui pengembangan karakter siswa.
Selain itu, guru yang sejahtera terbukti memiliki dampak langsung pada metode pengajaran, manajemen kelas, dan dukungan psikologis kepada muridnya, menegaskan peran sentral mereka dalam ekosistem pendidikan.