Para investor tidak perlu lagi pusing memikirkan pembebasan lahan atau infrastruktur dasar. Keberadaan kawasan industri ini, yang sebagian sudah merambah sektor industri terbarukan, menjadi daya tarik konkret yang sulit ditolak.
4. Sodorkan Keunggulan Kompetitif: Lahan Luas dan UMP Kompetitif
Selain infrastruktur, faktor biaya produksi menjadi pertimbangan krusial. Ahmad Luthfi dengan percaya diri menonjolkan dua keunggulan kompetitif Jawa Tengah: ketersediaan lahan yang masih luas serta upah tenaga kerja yang sangat kompetitif dibandingkan provinsi industri lainnya.
Ditambah lagi, dengan 35 kabupaten/kota yang memiliki potensi beragam—mulai dari garmen, pertanian, mebel, makanan, hingga aksesoris—para investor memiliki banyak pilihan untuk menanamkan modalnya sesuai dengan sektor yang diminati.
Baca Juga:Alarm! Luas Lahan Kritis di Jawa Tengah Nyaris 1,6 Juta Hektar, Sarif Abdillah: Dampaknya Ngeri!
Momentum ini juga dimanfaatkan Luthfi untuk menjajaki pengembangan program sister province dengan wilayah lain di luar negeri, sebuah kerja sama yang diyakini akan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Sebagai bukti nyata, investasi yang berhasil masuk ke Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2025 saja sudah mencapai angka fantastis Rp21,848 triliun. Angka ini berasal dari 20.431 proyek yang mampu menyerap hingga 97.550 tenaga kerja lokal.
