Fenomena Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Wamendagri Bima Arya: Itu Bentuk Kritik dan Harapan

Wamendagri Bima Arya Sugiarto menanggapi fenomena viral bendera One Piece yang dikibarkan warga jelang HUT RI. Ia melihatnya sebagai ekspresi kreatif, kritik, dan refleksi

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:29 WIB
Fenomena Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Wamendagri Bima Arya: Itu Bentuk Kritik dan Harapan
Ilustrasi bendera One Piece (Shopee)

SuaraJawaTengah.id - Maraknya pengibaran bendera serial manga populer One Piece oleh masyarakat di berbagai daerah menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI mendapat tanggapan tak terduga dari pemerintah.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto melihat fenomena ini bukan sekadar tren, melainkan cerminan aspirasi bahkan kritik dari warga.

Alih-alih melarang, mantan Wali Kota Bogor ini justru memandang aksi tersebut sebagai bagian dari kreativitas dan ekspresi yang wajar dalam iklim demokrasi. Ia menangkap pesan mendalam di balik pengibaran bendera kelompok Bajak Laut Topi Jerami pimpinan Monkey D. Luffy tersebut.

"Menurut saya dalam negara demokrasi ekspresi itu wajar, sejauh itu tidak bertentangan dengan konstitusi," ujar Bima Arya saat melakukan kunjungan kerja di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (2/8/2025).

Baca Juga:Nestapa Karyawan Suara Merdeka, 6 Bulan Gaji Tak Dibayar Berujung Aduan ke Disnaker

Bagi Bima Arya, simbolisme dalam bendera One Piece yang lekat dengan tema perjuangan, kebebasan, dan pencarian mimpi, bisa jadi merupakan cara warga menyuarakan harapan mereka terhadap kondisi negara saat ini.

"Kalaupun ada ekspresi (pengibaran bendera) One Piece, maka kami lihat ekspresi atau ekspektasi sebagai bahan masukan tentunya," ucapnya.

Ia pun tak menampik kemungkinan bahwa aksi ini adalah bentuk kritikan halus terhadap pemerintah.

Namun, Bima Arya mengingatkan agar setiap kritik yang disampaikan melalui berbagai medium, termasuk simbol pop culture, tetap disertai dengan penyampaian aspirasi yang jelas agar dapat menjadi masukan konstruktif bagi pemerintah.

Bendera Merah Putih Tetap Wajib

Baca Juga:Viral Dugaan Pungli Iuran Beli NMAX untuk Sekda Pensiun di Kabupaten Semarang!

Meskipun memberikan ruang bagi ekspresi kreatif warga, Bima Arya dengan tegas menggarisbawahi bahwa pada puncak perayaan hari kemerdekaan, hanya ada satu bendera yang boleh berkibar di seluruh penjuru negeri, yaitu Sang Saka Merah Putih.

Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus kepada jajaran kabinetnya untuk memastikan Merah Putih berkibar gagah, terutama di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia. Ini menjadi simbol kedaulatan dan persatuan bangsa yang tidak bisa ditawar.

Untuk menormalisasi fenomena bendera One Piece, Bima Arya menganalogikannya dengan pengibaran bendera organisasi kemasyarakatan atau hobi lainnya yang sudah lazim di tengah masyarakat.

"Tidak ada yang melarang mengibarkan bendera, kecuali bendera-bendera organisasi yang dilarang. Ideologi yang dilarang itu enggak boleh," pungkasnya, sembari menyamakan bendera tersebut dengan bendera Pramuka, Palang Merah Indonesia (PMI), maupun bendera klub olahraga.

Sebagai informasi, One Piece adalah seri manga karya Eiichiro Oda yang telah berjalan sejak 1997. Kisahnya yang berpusat pada petualangan Monkey D. Luffy untuk menjadi Raja Bajak Laut dan menemukan harta karun legendaris 'One Piece' sarat dengan narasi tentang perlawanan terhadap tirani, persahabatan, dan pengejaran impian tanpa batas. Hal inilah yang diduga kuat beresonansi dengan sebagian masyarakat Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini