Massa menuding Sudewo mengeluarkan kebijakan yang tidak pro-rakyat dan bersikap arogan. Kekecewaan memuncak hingga demonstrasi berakhir ricuh, diwarnai aksi pelemparan botol, batu, hingga pembakaran satu unit mobil dinas polisi.
Buntut dari kericuhan besar ini, DPRD Kabupaten Pati secara resmi menyepakati penggunaan hak angket dan membentuk panitia khusus (pansus) untuk menyelidiki kebijakan Bupati Sudewo, sebuah langkah yang dapat berujung pada pemakzulan.
Menanggapi desakan mundur dan langkah politik DPRD, Bupati Sudewo menyatakan akan tetap bertahan.
"Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu, semua ada mekanismenya," ujar Sudewo.
Baca Juga:Kantor Kejaksaan Dijaga TNI, Kajati Jateng Wanti-wanti: Jangan Arogan dan Sulitkan Warga!