Mahasiswa UNNES Iko Juliant Wafat, Kronologi Janggal Jadi Sorotan, Benarkah Korban Kecelakaan?

Kematian Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum UNNES, diselimuti kejanggalan. Diantar Brimob ke RS, ia mengigau 'jangan pukulin saya lagi' sebelum wafat

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 September 2025 | 07:15 WIB
Mahasiswa UNNES Iko Juliant Wafat, Kronologi Janggal Jadi Sorotan, Benarkah Korban Kecelakaan?
Ilustrasi Kampus Unnes . (Unnes.ac.id)
Baca 10 detik
  • Mahasiswa FH UNNES 2024, Iko Juliant, meninggal dunia.
  • Kronologi beredar ungkap kejanggalan penyebab kematian.
  • Igauan Iko pasca operasi timbulkan dugaan kekerasan.

SuaraJawaTengah.id - Kabar duka menyelimuti sivitas akademika Universitas Negeri Semarang (UNNES), khususnya Fakultas Hukum (FH). Salah satu mahasiswanya, Iko Juliant Junior angkatan 2024, meninggal dunia pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Ucapan belasungkawa resmi disampaikan oleh pihak fakultas melalui akun Instagram @fhunnes.

"Keluarga Besar Fakultas Hukum UNNES mengucapkan, Turut Berduka Cita atas kepergian salah satu mahasiswa FH UNNES angkatan 2024, ananda Iko Juliant Junior," tulis akun tersebut, dikutip Suara.com, Senin (1/9/2025).

Namun, di balik kabar duka tersebut, beredar sebuah kronologi yang mengungkap sejumlah kejanggalan terkait penyebab kematian Iko.

Baca Juga:Guru Besar Unnes Ikut Seruan Moral Disurati Dewan Ketahanan Nasional, Bentuk Kriminalisasi?

Kronologi yang disebarkan di media sosial itu menimbulkan pertanyaan besar, apakah Iko murni korban kecelakaan atau ada penyebab lain.

Menurut keterangan pihak kepolisian yang tercantum dalam kronologi tersebut, Iko disebut mengalami kecelakaan di Jl. Dr. Cipto, Semarang, Jawa Tengah.

Namun, detail lain dalam kronologi itu justru mengarah pada dugaan yang berbeda.

Kejanggalan bermula saat Iko diantar ke RSUP Dr. Kariadi Semarang oleh anggota Brimob Polda Jawa Tengah pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, bukan oleh petugas laka lantas.

Pihak dokter yang menanganinya menyatakan Iko mengalami kerusakan parah pada bagian limpa dan pendarahan hebat, sehingga harus segera dioperasi.

Baca Juga:Menguak Mitos Ratu Ular di Jalan Unnes-Undip, Tukang Ojek Pernah Jadi Korban

Pihak keluarga pun menyetujui tindakan medis tersebut.

Momen paling janggal terjadi setelah operasi selesai. Saat sang ibu menunggui di sampingnya, Iko yang dalam kondisi setengah sadar tiba-tiba mengigau.

Kalimat yang diucapkannya mengindikasikan adanya dugaan kekerasan.

"Setelah operasi selesai, Ibu Iko menunggui anaknya. pada saat menunggu, Iko mengigau 'ampun pak, tolong pak, jangan pukulin saya lagi'," demikian bunyi salah satu poin dalam kronologi tersebut.

Igauan tersebut sontak menjadi sorotan dan menimbulkan spekulasi di kalangan rekan-rekannya. Selain itu, berdasarkan foto jenazah yang beredar, ditemukan luka sobek di bagian bibir Iko. Sayangnya, Iko meninggal dunia pada pukul 15.30 WIB di hari yang sama.

Kronologi itu juga menyebutkan bahwa saat kejadian, Iko diduga bersama seorang temannya bernama Ilham yang kini dikabarkan dalam kondisi kritis dan trauma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak