Baru Buka Rute ke Malaysia, Bandara Ahmad Yani Langsung Incar China dan Arab Saudi

Bandara Ahmad Yani Semarang tancap gas usai kembali berstatus internasional. Kini, rute penerbangan langsung ke China dan Arab Saudi untuk umrah

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 05 September 2025 | 20:41 WIB
Baru Buka Rute ke Malaysia, Bandara Ahmad Yani Langsung Incar China dan Arab Saudi
Sebuah pesawat terparkir di Terminal Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. ANTARA/I.C. Senjaya
Baca 10 detik
  • Bandara Ahmad Yani buka rute baru ke Jeddah & China.
  • Rute Jeddah mudahkan jemaah umrah-haji dari Jateng.
  • Rute China dongkrak investasi, dagang, dan wisata.

SuaraJawaTengah.id - Gebrakan besar tengah disiapkan pengelola Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Belum genap sehari meresmikan kembali penerbangan internasional perdana, kini rute baru menuju Tiongkok dan Arab Saudi langsung masuk dalam radar pengembangan.

Langkah agresif ini menandai kebangkitan bandara kebanggaan warga Jawa Tengah itu setelah status internasionalnya pulih pada April 2025 lalu.

Permintaan pembukaan rute strategis ini datang langsung dari kalangan pengusaha yang melihat potensi ekonomi dan religi yang sangat besar.

"Dari Kadin meminta dibuka rute penerbangan ke China dan Jeddah," kata General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, di Semarang, Jumat (5/9/2025).

Baca Juga:Banyak Diminati, Bandara Ahmad Yani Semarang Tambah Rute Penerbangan ke Pangkalan Bun

Pembukaan rute ke Jeddah, Arab Saudi, secara khusus akan menjadi jawaban atas kerinduan masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya untuk bisa terbang langsung ke Tanah Suci untuk ibadah umrah maupun haji.

Selama ini, jemaah harus transit melalui bandara besar seperti Soekarno-Hatta di Cengkareng atau Juanda di Surabaya, yang memakan waktu dan biaya lebih. Dengan adanya rute langsung, efisiensi dan kenyamanan jemaah akan meningkat drastis.

Sementara itu, rute menuju Tiongkok dinilai sangat vital untuk mendongkrak sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata. Fajar mengungkapkan bahwa pembicaraan awal untuk rute ini bahkan sudah dimulai.

"Untuk penerbangan tujuan Tiongkok, kata dia lagi, sudah ada pembicaraan awal dengan maskapai penerbangan AirAsia," jelasnya.

Pihak Angkasa Pura I juga menyiapkan rencana alternatif jika penerbangan langsung belum dapat terealisasi dalam waktu dekat.

Baca Juga:Antisipasi Covid-19, Pengawasan Bandara dan Pelabuhan di Kota Semarang Bakal Diperketat

"Menurut dia, jika tidak memungkinkan penerbangan langsung, maka akan dilakukan transit melalui Singapura atau Kuala Lumpur," tambah Fajar.

Momentum positif ini diawali dengan suksesnya penerbangan internasional perdana dari Semarang menuju Kuala Lumpur, Malaysia, yang resmi dibuka pada 5 September 2025. Kebangkitan konektivitas internasional ini tidak akan berhenti di situ.

Manajemen bandara memastikan jadwal penerbangan internasional akan semakin padat dalam beberapa bulan ke depan.

"Selanjutnya, ujar dia, jumlah penerbangan internasional akan kembali bertambah pada Oktober hingga November 2025," ungkapnya.

Maskapai internasional lainnya sudah mengantre untuk membuka layanan dari dan ke Semarang.

"Maskapai Scoot akan mulai melayani penerbangan Semarang-Singapura sekitar Oktober hingga November. Sementara rute Semarang-Malaysia, juga akan bertambah dengan masuknya maskapai Malindo," papar Fajar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini