Perburuan Berdarah: Kisah Kapten CPM Sanjoto Memburu D.N. Aidit di Semarang

Kapten Sanjojo ditugaskan menangkap hidup-hidup D.N. Aidit pasca G30S. Pengejaran dari Semarang hingga Surakarta, penuh drama, berujung penangkapan Aidit tahun 1966.

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 30 September 2025 | 12:41 WIB
Perburuan Berdarah: Kisah Kapten CPM Sanjoto Memburu D.N. Aidit di Semarang
Ilustrasi peristiwa G30S PKI saat memburu DN Aidit. [ChatGPT]
Baca 10 detik
  • Kapten CPM Sanjoto ditugaskan memburu Ketua PKI D.N. Aidit hidup-hidup pasca peristiwa G30S.
  • Pengejaran berlangsung berhari-hari dari Peterongan Semarang hingga arah Solo dan Jawa Timur.
  • Aidit akhirnya ditangkap di Surakarta tahun 1966, jadi saksi sejarah pergolakan dan penumpasan PKI.

Akhirnya, kabar yang ditunggu datang: Aidit berhasil ditangkap di sebuah rumah milik pejabat di Surakarta pada tahun 1966. Sanjojo menceritakan bahwa identitas Aidit ditemukan terselip di dalam lemari pakaian di rumah tersebut.

Setelah itu, Aidit dibawa ke Semarang sebelum kemudian dipindahkan ke lokasi lain. Bagi Sanjoto, momen itu menjadi salah satu puncak dari operasi panjang yang melelahkan namun dianggap berhasil.

6. Semarang Sebagai Pusat Pergolakan dan Penumpasan PKI

Karier militernya membentang dari masa revolusi hingga era penumpasan G30S/PKI. Ia menjadi saksi langsung bagaimana kota Semarang kala itu penuh gejolak, dengan aktivitas patroli dan penumpasan terhadap simpatisan PKI.

Baca Juga:Jejak Panjang LEKRA: Seni Ideologi Kiri yang Lenyap Pasca Peristiwa G30S PKI

Ia bahkan menyebut adanya kuburan massal di Mangkang, tempat ratusan orang yang diduga terlibat PKI dimakamkan.

Kini, puluhan tahun setelah peristiwa itu, Sanjoto menuturkan pengalamannya dengan tenang. Ia mengakui bahwa perburuan Aidit dan penumpasan PKI di Semarang adalah bagian dari tugas negara yang penuh risiko.

Meski banyak detail samar karena waktu yang panjang, ia tetap meyakini bahwa pengalamannya adalah saksi sejarah yang penting. Dari masa melawan penjajah Jepang, revolusi kemerdekaan, hingga perburuan tokoh PKI, Sanjojo telah melihat langsung betapa getirnya perjalanan bangsa ini.

Kisah Kapten CPM Purn. Sanjojo memburu D.N. Aidit menggambarkan bagaimana operasi militer kala itu dijalankan dengan segala keterbatasan informasi dan penuh ketegangan.

Dari pengejaran yang berlangsung berhari-hari, hingga akhirnya penangkapan di Surakarta, kisah ini menjadi bagian dari mosaik besar sejarah G30S di Indonesia.

Baca Juga:Terungkap! 5 Alasan Mengejutkan di Balik Popularitas PKI di Pemilu 1955

Semarang, dengan segala dinamika politik dan militernya, menjadi panggung penting dalam drama perburuan salah satu tokoh paling berpengaruh di PKI.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak