- Jawa Tengah gencar siapkan generasi emas 2045 lewat pendidikan transparan, kolaboratif, dan adaptif.
- Dinas Pendidikan fokus benahi PPDB agar transparan serta tingkatkan kompetensi guru lewat pelatihan.
- Program Sekolah Berintegritas hadir wujudkan tata kelola akuntabel dan bebas korupsi di lingkungan sekolah.
"Sudah enggak zamannya sekarang harus kuat terus-terusan. Kalau jatuh, sedih, atau gagal, enggak apa-apa, diterima dulu, nanti kita bangkit lagi," pesan Rei, sambil mengingatkan bahwa likes dan followers di media sosial dapat hilang, namun kebahagiaan dan masa depan tetap milik mereka.
Hilangkan Egosektoral, Pemerintah Harus Jadi Pemicu Utama
![Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Rizqi Iskandar Muda. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/20/65320-anggota-komisi-e-dprd-jawa-tengah-rizqi-iskandar-muda.jpg)
Menanggapi perlunya sinergi, anggota DPRD Komisi E, Rizqi Iskandar Muda, menegaskan pentingnya kolaborasi dan menghilangkan egosektoral di lingkungan pemerintah.
"Pemerintah harus menjadi pemicu utama, penggerak utama. Pemerintah punya tanggung jawab terbesar di sini," kata Mas Rizki.
Baca Juga:1000 Pelari Taklukkan Slamet Trail Run 2025! 'Atap' Jawa Tengah Punya Magnet Dunia
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, swasta, dan NGO untuk bersinergi dan menyamakan persepsi dalam menghadapi tantangan Bonus Demografi.
Kepada Milenial dan Gen Z, Mas Rizki berpesan agar mereka segera meningkatkan kompetensi SDM dan yang terpenting, memperkuat mental.
Ia memperingatkan bahwa tantangan ke depan adalah peperangan ekonomi, sehingga kunci utama kesuksesan untuk menghadapi itu semua adalah persatuan.
Dialog ini menyimpulkan optimisme bahwa dengan fondasi pendidikan yang transparan, dukungan kurikulum yang terarah, dan penguatan mental yang resilien, Jawa Tengah siap melahirkan generasi emas yang kompeten di tahun 2045.
Baca Juga:Bukan Sekadar Keyakinan, Ilmuwan Tunjukan Bukti Kuat Hajar Aswad Berasal dari Luar Angkasa