- Gubernur Jateng & Jatim teken 10 MoU, satukan kekuatan ekonomi dua provinsi raksasa di Jawa.
- Kerja sama mencakup pangan, UMKM, industri, hingga BUMD untuk ciptakan pertumbuhan ekonomi baru.
- Kolaborasi ini disebut wujud 'punjere nusantara', perkuat posisi Jawa di panggung ekonomi nasional.
SuaraJawaTengah.id - Dua kekuatan ekonomi terbesar di Pulau Jawa resmi bersatu. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung pembentukan aliansi strategis untuk memperkuat perekonomian kedua provinsi, menciptakan sebuah blok ekonomi baru yang solid.
Langkah monumental ini ditandai dengan penandatanganan 10 nota kesepahaman (MoU) yang mencakup berbagai sektor vital.
Acara penandatanganan tersebut digelar secara resmi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat (24/10/2025) malam.
Penandatanganan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah langkah konkret untuk memperdalam kerja sama yang sudah ada sebelumnya, dengan target menciptakan gelombang pertumbuhan ekonomi baru yang signifikan di kedua wilayah.
Baca Juga:Fantastis! Rp361 Triliun Dana KUR Banjiri UMKM Jateng, Sentuh 10 Juta Debitur
"Kerja sama ini untuk meningkatkan dan menumbuhkan ekonomi baru di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Ahmad Luthfi di sela-sela acara.
Kolaborasi ini menyasar sektor-sektor krusial yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Di antaranya adalah kerja sama antara Dinas Ketahanan Pangan kedua provinsi untuk menjamin pasokan dan stabilitas pangan, sinergi Dinas Koperasi dan UMKM untuk pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah, serta fasilitasi pengembangan industri dan perdagangan.
Tak hanya itu, kesepakatan juga mencakup pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di industri tekstil dan alas kaki, pengelolaan perlindungan tanaman, hingga fasilitasi pengembangan sektor peternakan dan kesehatan hewan.
Aliansi ini tidak hanya berhenti di level pemerintahan. Dunia usaha juga digandeng erat, terbukti dengan adanya kerja sama antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dari kedua provinsi.
Baca Juga:Jawa Tengah Siap Jadi Pusat Logistik! KAI Bangun Dry Port Raksasa di Batang
Beberapa BUMD yang terlibat antara lain PT Jateng Petro Energi, PT Petrogas Jatim Utama, PT Jateng Agro Berdikari, dan PT Jatim Grha Utama.
"MoU ini akan segera kita tindaklanjuti, tidak hanya dengan antar OPD-nya (Organisasi Perangkat Daerah) tetapi juga dengan beberapa BUMD, Kadin, dan Hipmi. Sehingga di dua provinsi ini akan timbul ekonomi baru di beberapa sektor," tegas Luthfi.
Secara praktis, Luthfi mencontohkan bagaimana kolaborasi ini akan berjalan. Misalnya, Jawa Tengah dapat memenuhi kebutuhan susu dari Jawa Timur yang surplus, sementara Jawa Timur dapat mengimpor gula kristal berkualitas tinggi yang banyak diproduksi di Banyumas, Jawa Tengah.
"Kerja sama dan kolaborasi ini dalam rangka memperkuat posisi Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam rangka mendukung kebijakan Presiden, serta memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur," ucapnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan pandangan filosofis yang mendalam terhadap kerja sama ini. Ia menyebut bahwa Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah pusat atau punjere nusantara.
"Dhawuh Mbah Kiai Maimoen Zubair, Jawa Timur dan Jawa Tengah harus nyawiji (bersatu). Jadi kalau Pak Gubernur (Ahmad Luthfi) bilang puser, beliau bilang Jawa Timur dan Jawa Tengah itu punjere Indonesia," ungkap Khofifah.