PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya

Bank Raya mendigitalisasi PKL di Semarang lewat TJSL, membekali mereka literasi & fitur canggih (Saku Bisnis, QRIS) agar bisnis naik kelas & efisien.

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:27 WIB
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
Pedagang kaki lima di Semarang mendapatkan fasilitas dari Bank Raya. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Bank Raya mentransformasi PKL di Cluster Unggulan Sidodadi, Semarang, melalui program TJSL digitalisasi.
  • Transformasi ini meliputi pemberian literasi keuangan dan perangkat perbankan canggih seperti fitur Saku Bisnis.
  • Adopsi QRIS terintegrasi dan fitur Kasir memungkinkan pencatatan transaksi real-time serta pengelolaan dana efektif.

SuaraJawaTengah.id - Pemandangan pedagang kaki lima (PKL) yang repot dengan uang kembalian dan pembukuan manual perlahan mulai terkikis, setidaknya di Cluster Unggulan Sidodadi, Semarang.

Para pelaku usaha mikro di sana kini bertransformasi menjadi pebisnis modern yang mengelola keuangan langsung dari genggaman ponsel mereka.

Di balik perubahan signifikan ini ada peran Bank Raya, bank digital bagian dari BRI Group, yang secara konsisten menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan pendekatan berbeda: bukan sekadar memberi bantuan, tapi memberdayakan secara digital.

Melalui program TJSL di Cluster Unggulan Sidodadi, Bank Raya tidak hanya menyerahkan fasilitas pendukung usaha secara fisik, tetapi juga membekali para pedagang dengan 'senjata' utama di era digital: literasi keuangan dan perangkat perbankan canggih.

Baca Juga:10 Rekomendasi Hidden Gem Semarang, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Cluster Sidodadi ini menjadi wilayah ke-8 yang merasakan sentuhan digitalisasi Bank Raya. Sebelumnya, program serupa telah sukses memberdayakan lebih dari 200 pelaku usaha di berbagai kota seperti Malang, Surakarta, Yogyakarta, hingga Bogor.

Ajeng Putri Hapsari, Corporate Secretary Bank Raya, mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk mendorong para pelaku usaha lokal agar benar-benar bisa naik kelas.

“Cluster Unggulan merupakan salah satu flagship program TJSL kami untuk memberdayakan pelaku usaha lokal agar dapat naik kelas dengan memanfaatkan bank digital, sehingga mereka dapat melayani pelanggan dengan lebih baik dan mengatur operasional usahanya dengan lebih efektif,” ujar Ajeng di Semarang, Jumat (12/12/2025).

Kunci dari transformasi ini terletak pada pendampingan intensif melalui Community Branch Bank Raya. Di sinilah para pedagang diajarkan cara memanfaatkan fitur-fitur yang dulu mungkin hanya akrab di telinga para pengusaha besar.

Salah satu andalannya adalah Saku Bisnis dalam aplikasi Raya. Fitur ini berfungsi layaknya manajer keuangan pribadi yang memungkinkan pedagang memisahkan dana usaha dan pribadi hingga ke lima 'saku' berbeda.

Baca Juga:Insan BRILiaN Region 10 Semarang Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Bencana di Sumatera

Bahkan, fitur mass transfer memudahkan mereka membayar beberapa pemasok sekaligus hanya dalam satu kali klik.

Tak hanya itu, adopsi QRIS Bisnis yang terintegrasi langsung dengan aplikasi membuat setiap transaksi tercatat secara real-time. Pedagang langsung mendapat notifikasi, dan dana bisa dicairkan hingga empat kali dalam sehari.

Ini secara drastis mengurangi risiko salah hitung dan kehilangan uang tunai. Hingga September 2025, tercatat lebih dari 11.000 merchant di 23 kota telah memanfaatkan kemudahan ini.

“Melalui Community Branch, kami melakukan pendampingan usaha dan juga literasi keuangan secara rutin yang juga telah menjadi kewajiban kami sebagai bank digital untuk mendorong percepatan adopsi keuangan digital di masyarakat. Tidak hanya melalui cluster unggulan dan komunitas, tapi kami juga rutin melakukan literasi keuangan melalui sosial media untuk menjangkau masyarakat lebih luas,” tambah Ajeng.

Dengan adanya Fitur Kasir, pemantauan transaksi bisnis kini bisa dilakukan dengan lebih mudah, bahkan oleh karyawan yang diberi akses.

Ini membuktikan bahwa teknologi perbankan digital yang canggih kini tidak lagi menjadi milik eksklusif kafe-kafe kekinian atau bisnis besar, tetapi juga telah merambah hingga ke denyut nadi ekonomi kerakyatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak