Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi

Jemaat GPIB Immanuel Semarang rayakan Misa Natal perdana pasca-revitalisasi Gereja Blenduk yang bersejarah. Suasana ibadah makin khusyuk dengan interior baru.

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 26 Desember 2025 | 10:24 WIB
Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi
Jemaat kristiani melaksanakan ibadah misa Natal di Gereja Blenduk Semarang, Kamis (25/12/2025). [ANTARA/Zuhdiar Laeis]
Baca 10 detik
  • Ratusan jemaat merayakan Misa Natal perdana di Gereja Blenduk Semarang setelah revitalisasi selesai akhir 2024.
  • Revitalisasi Gereja Blenduk menelan dana APBN Rp26,2 miliar meliputi perbaikan struktur bangunan bersejarah.
  • Jemaat mengapresiasi peningkatan interior dan tata lampu baru yang membuat suasana ibadah lebih nyaman.

SuaraJawaTengah.id - Ratusan jemaat Kristiani di Semarang merayakan Misa Natal dengan penuh sukacita di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel, atau yang lebih dikenal sebagai Gereja Blenduk, pada Kamis (25/12).

Perayaan Natal kali ini terasa istimewa karena menjadi yang pertama kalinya digelar di gereja bersejarah ini setelah rampungnya proses revitalisasi. Momen ini menandai kembalinya salah satu ikon Kota Lama Semarang ke fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, setelah sempat direnovasi besar-besaran.

Pengurus Majelis Jemaat GPIB Immanuel Semarang, Immanuel Antoni, mengungkapkan bahwa persiapan Natal tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Persiapannya seperti halnya Natal-Natal sebelumnya. Cuma memang tahun ini kan baru pindah setelah rehabilitasi (Gereja Blenduk, red.), kembali ke gedung ini," ujarnya dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi

Selama proses renovasi, jemaat GPIB Immanuel Semarang harus beribadah, termasuk merayakan Natal, di Gedung Borsumy yang letaknya bersebelahan. Ini tentu menjadi pengalaman yang berbeda bagi jemaat yang sudah terbiasa dengan suasana khusyuk di Gereja Blenduk.

Gereja Blenduk sendiri bukan sekadar tempat ibadah biasa. Dibangun pada tahun 1753 oleh Portugis, gereja ini merupakan bangunan cagar budaya dan gereja tertua di Jawa Tengah.

Keberadaannya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Semarang dan memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Oleh karena itu, revitalisasi yang dilakukan bukan hanya sekadar perbaikan, tetapi juga upaya pelestarian.

Untuk mengakomodasi antusiasme jemaat, pihak gereja menyediakan tenda di halaman.

"Kami sediakan tenda di luar karena memang kita tidak bisa terlalu penuh ada di dalam. Artinya kan memang sudah ada standarnya, enggak mungkin penuh. Ada bagian-bagian tertentu yang mungkin kita kasih tempat," jelas Antoni.

Baca Juga:Haru Biru Natal di Semarang: Mbak Ita Pamitan di Keuskupan Agung

Diperkirakan sekitar 500 jemaat mengikuti Misa Natal, jumlah yang sama dengan ibadah Misa Malam Natal sehari sebelumnya.

Antoni juga menyoroti perubahan positif pasca-revitalisasi, terutama pada bagian interior.

"Yang jelas, dengan renovasi kemarin, kita lihat tambah kelihatan lebih cantik. Tambahan-tambahan interior, kalau malam lebih kelihatan banget cantiknya," imbuhnya.

Tata lampu yang lebih baik dan cantik membuat suasana ibadah menjadi semakin nyaman dan khusyuk. Revitalisasi Gereja Blenduk Semarang yang dimulai Mei 2024 ini menelan dana APBN sebesar Rp26,2 miliar. Fokus perbaikan meliputi struktur kubah, menara, atap, mekanikal elektrikal seperti CCTV, audio, AC, alarm, serta penataan lansekap dan fasilitas umum yang rampung akhir 2024.

Salah satu jemaat, Yesaya, mengaku sangat senang bisa kembali beribadah di Gereja Blenduk. Ia sempat merasakan ibadah Misa Natal di Gedung Borsumy tahun lalu.

"Saya sudah ibadah di sini sejak kecil. Setelah rehabilitasi bisa dipakai, ya, senang sekali. Kalau saya lihat interiornya mungkin ya, karena memang tidak boleh banyak diubah karena bangunan cagar budaya," kata Yesaya, menunjukkan apresiasinya terhadap upaya pelestarian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini