SuaraJawaTengah.id - Akibat bocor yang terjadi di bagian atap Rumah Prasasti Tukmas Magelang, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah merenovasi rumah yang melindungi peninggalan sejarah tersebut.
Juru pelihara Prasasti Tukmas, Surondi mengatakan kebocoran rumah tersebut terjadi pada beberapa kayu di bagian atap lapuk terkena air hujan.
Karena itu, ia berharap adanya perbaikan pada genteng kerpus agar kerusakan bangunan tidak bertambah.
Ia menuturkan rumah prasasti yang berfungsi untuk melindungi prasasti yang ada di dalamnya ini dibangun pada 1980 dan sudah selayaknya dilakukan renovasi, karena bangunannya sudah berumur 39 tahun.
Baca Juga: Berhubungan Intim 5 Jam Nonsetop, Perempuan Ini Tewas di Ranjang
Renovasi yang dilakukan, antara lain mengganti kayu yang rapuh, mengecat genteng dan juga mengecat pagar besi.
Untuk diketahui, Prasasti Tukmas terletak di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, berada di dekat mata air yang setiap menjelang perayaan Nyepi selalu digunakan umat Hindu di Magelang menggelar upacara melasti.
Prasasti Tukmas berasal dari batu alam di lereng Gunung Merbabu yang dipahat dengan satu baris aksara Palawa berbahasa Sansekerta.
Prasasti itu disebut yang paling awal yang ditemukan di Jawa Tengah. Berdasarkan paleografisnya berasal dari kisaran abad VI-VII Masehi.
Selain itu, prasasti yang berbentuk batu berukuran besar, yang memuat aksara dan bahasa India tersebut, berada di dekat sebuah mata air yang jernih.
Baca Juga: Digerebek Saat Mesum Berjamaah, Pasangan Muda-mudi Tetap Santai ke Polisi
Mata air tersebut dianggap sumber air suci, layaknya air suci dari Sungai Gangga di India yang dipercaya oleh masyarakat dan pemuka agama Siva yang mungkin tinggal di sekitarnya dan mengelola sumber air pada saat itu.
Pada prasasti tersebut, selain memuat tulisan dalam empat baris, juga memuat gambar roda (cakra), teratai (padma), nyala api, denah bangunan, gambar yang masih sulit untuk diidentifikasi. Gambar yang dapat diidentifikasi merujuk pada laksana (tanda khusus) yang digunakan para pemuka agama Siva (penganut Hindu). (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
-
Dilaporkan ke KPK, Mendagri Beberkan Alasan Pilih PT Lembah Tidar Jadi Vendor Retret Kepala Daerah
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025