SuaraJawaTengah.id - Satu orang dikabarkan dikeroyok oleh massa pendukung Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno karena menggunakan kaos bergambar Capres Jokowi.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Maruf Amin menilai, pengeroyokan itu cerminan dari capres yang diusungnya.
Wakil Ketua TKN Jokowi - Maruf Amin, Johnny G Plate mengatakan, peristiwa itu bisa disebut sebagai tindakan persekusi.
"Nah itu, itu persekusi kekerasan itu, kenapa kekerasan itu terjadi? Karena pengikutnya lihat pemimpinnya. Kalau pemimpinannya ramah, halus komunikasinya, tak akan terjadi itu,” kata Johnny di Kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2019).
Johnny mengungkapkan, pemimpin dari pelaku pengeroyokan itu selalu memikiran perang. Dirinya mencontohkan, kala 'pemimpin' itu menjalani debat antar capres yang digelar beberapa waktu lalu.
Apapun pertanyaan yang diberikan kepada 'pemimpin' yang dimaksudkan Johnny tersebut, selalu menjawab dengan teknik perang.
"Tapi kalau pemimpinnya semuanya mau perang mana-mana, kita angkatan bersenjata, senjata harus kuat, perang, urusan sembako jawabannya perang, urusan lapangan pekerjaan jawabannya perang, urusan apa saja jawabnya perang semuanya perang," ujarnya.
Seharusnya menurut Johnny, pemimpin itu harus bisa menunjukkan sisi yang lebih humanis, ramah, dan berkomunikasi secara halus. Jika begitu pemimpinnya, maka para pendukungnya pun pasti akan mengikutinya.
Johnny berpesan kepada masyarakat pendukung Jokowi – Maruf Amin untuk tetap mengedepankan persatuan. Hal itu diingatkan Johnny lantaran ajang dukung mendukung hanya akan ramai pada momen pemilu.
Baca Juga: Besok, Bawaslu Garut Periksa AKP Sulman Terkait Tuduhan Polri Tak Netral
Untuk diketahui, Yuli Wijaya babak belur dan kepalanya robek karena dikeroyok di kampanye Prabowo subianto - Sandiaga Uno di Lapangan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2019) kemarin. Yuli digebuki karena pakai baju bergambar Jokowi.
Pengeroyokan yang terjadi di Jalan Purworejo-Yogyakarta di Desa Krendetan, Bagelen, Kabupaten Purworojo tersebut mengakibatkan korban Yuli Wijaya (28) warga Dukuh Sarangan, Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen mengalami luka di bagian kepala.
Seorang saksi Sri Rejeki menuturkan, rombongan massa peserta kampanye ini datang dari arah Purworejo menuju Yogyakarta, namun di tengah perjalanan mereka terlibat pengeroyokan terhadap Yuli Wijaya.
Ia menuturkan, para pelaku juga merusak beberapa sepeda motor yang di parkir tidak jauh dari lokasi pengeroyokan. Yuli Wijaya menuturkan kejadian itu saat dirinya sedang menunggu parkiran sepeda motor.
Tiba-tiba rombongan itu memintanya untuk melepas baju yang dipakainya bergambar capres Jokowi, tetapi dirinya tidak mau. Karena dipaksa begitu dirinya mau buka dari belakang langsung dipukul dengan benda tumpul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Fundamental Solid Dorong Kapitalisasi Pasar BRI Terus Tumbuh Dua Dekade
-
7 Hatchback Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Masih Layak Jadi Mobil Harian
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota