SuaraJawaTengah.id - Seorang warga Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dituduh memiliki ilmu santet yang dipraktikan untuk menyakiti orang lain.
Sujono, warga yang dituduh memiliki ilmu santet, pun harus diambil sumpah di bawah Alquran oleh pemuka agama desa setempat sebagai bukti tidak memiliki ilmu santet.
Menurut pejabat Kepala Desa Kutabima Heri Oxiano, geger santet kali pertama berawal dari sengketa tanah antara Sujono dengan keluarga Ruto yang hidup berdampingan. Sujono dituduh mempunyai ilmu santet oleh pihak keluarga Ruto yang berselisih dengannya.
"Awalnya dipicu masalah sengketa tanah pekarangan rumah dan keduanya mengklaim miliknya hingga tidak ada titik temu kemudian berselisih," katanya dilansir Satelit Post - jaringan Suara.com, baru-baru ini.
Sujono dituduh melakukan santet kepada orangtua kelurga Ruto yang sakit. Namun, setelah diobati ke dokter tak kunjung sembuh, hingga akhirnya beralih ke pengobatan alternatif. Alih-alih sembuh, malah memunculkan dugaan baru, sakit yang diderita orangtua Ruto akibat disantet Sujono.
Lantaran tuduhan itu, akhirnya perangkat desa, tokoh agama, masyarakat, serta sejumlah anggota Kepolisian Sektor Cimanggu Polres Cilacap menjadi mediator untuk menyelesaikan permasalahan yang digelar di Balai Desa Kutabima, beberapa waktu lalu.
Hadir dalam Mediasi tersebut Bhabinkamtibmas dan anggota intelkam Polsek Cikamggu, anggota Babinsa Koramil Cimanggu, Satpol PP, Pjs Kades, Kepala UPTD Puskesmas Cimanggu II, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Dari hasil mediasi kedua belah pihak sepakat berkeinginan permasalahannya diselesaikan secara kekeluargaan, dengan beberapa syarat yang dituangkan dalam surat pernyataan bersama.
Beberapa syaratnya adalah untuk membuktikan bahwa Sujono tidak memiliki ilmu santet, diminta untuk diambil sumpah Alquran oleh tokoh agama setempat.
Baca Juga: Buka Kulkas, Pria Ini Dikejutkan dengan Penampakan Menyeramkan
Setelah selesai mediasi, rombongan dan tim medis dari UPTD Puskesmas Cimanggu II mendatangi keluarga Ruto yang sedang sakit guna diperiksa oleh dokter.
Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran tanah pekarangan oleh perangkat desa untuk menentukan batas tanah milik kedua keluarga tersebut.
Meski begitu, Kapolsek Cimanggu Iptu Erna Trihastuti mengungkapkan permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan demi kebaikan bersama.
Sementara itu, terkait tuduhan kepada Sujono tentang ilmu santet yang dimilikinya, diakui tidak mudah dalam pembuktiannya lantaran belum ada undang-undang yang mengaturnya.
"Saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi semua pihak termasuk anggotanya yang telah membantu memecahkan masalah masyarakat, sehingga permasalahan tersebut tidak sampai ke ranah hukum dan kedua belah pihak bisa rukun kembali,” katanya.
Berita Terkait
-
Komisi II : Masalah Sengketa Tanah Masyarakat Harus Diselesaikan
-
Sengketa Tanah, Tedja Wijaya Hadirkan Eks Ketua Yayasan dan Eks Dosen Untag
-
Sidang Sengketa Tanah Untag, Jaksa Hadirkan 2 Bendahara Yayasan
-
Jokowi Dengar Curhat Sengketa Tanah di Setiap Daerah Kunjungannya
-
Menteri ATR/BPN: Pejabat PPAT Jangan Melanggar Kode Etik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025