Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 18 April 2019 | 14:13 WIB
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Polisi mengungkap sejumlah fakta baru terkait kasus pembunuhan terhadap Sugimin (52) salah seorang calon anggota legislatif atau caleg untuk DPRD Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dari Partai Golkar yang diduga dilakukan seorang wanita asal Wonogiri berinisial N (41).

Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani mendampingi Wakapolres Wonogiri Kompol Aidil Fitri mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, N telah merencanakan pembunuhan terhadap Sugimin sejak Kamis (11/4/2019) atau lima hari sebelum korban meninggal dunia.

"Selama lima hari itu korban Sugimin bersama terus dengan N," ungkap Kasatreskrim seperti dikutip dari Solopos.com, Kamis (18/4/2019).

Menurut dia, saat awal bertemu N, korban mengeluh diare. N kemudian punya ide melancarkan aksinya meracuni Sugimin dengan sarana kapsul obat diare. Pada aksinya yang pertama, N memberikan kapsul kepada Sugimin yang isinya sudah diganti dengan racun.

Baca Juga: Ini Ungkapan Hati Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper

"Korban meminumnya lalu merasakan sakit," ungkap Kasatreskrim.

Pelaku yang merasa kasihan kemudian membawa Sugimin ke sebuah rumah sakit swasta di Wonogiri. Setelah kondisinya membaik, Sugimin kembali bersama N.

Namun beberapa waktu kemudian N kembali memberikan kapsul berisi racun tikus kepada Sugimin. Korban lagi-lagi mengeluhkan sakit dan oleh N dibawa ke RS dr Oen Solo Baru. Kemungkinan, N masih tidak tega dengan kondisi Sugimin yang kesakitan.

Setelah kondisinya membaik, Sugimin keluar dari rumah sakit bersama N. Ternyata niatan N tidak surut dan untuk kali ketiga dia memberikan kapsul berisi racun tikus kepada Sugimin.

"Kali ini korban dikasih racun lagi, tapi setelah itu tidak langsung dibawa ke RS," ujar Kasatreskrim.

Baca Juga: Kesaksian Warga di Lokasi Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Blitar

N justru membawa korban berkeliling memakai taksi online. Dalam perjalanan korban sekarat dan tak sadarkan diri.

Aditia menambahkan, pelaku ketakutan yang melihat kondisi korban lalu menghubungi rekannya Mugiono (sebelumnya disebut dengan inisial Mo). N meminta Mugiono menjemput korban di suatu tempat di Wonogiri dan membawanya ke IGD rumah sakit.

Mugiono datang bersama anaknya, N, menjemput Sugimin dan membawanya ke RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso. N juga merancang cerita dan meminta Mugiono agar menyampaikan kepada petugas IGD bahwa korban ditemukan sudah sakit di depan toko Mugiono di utara SMPN 1 Wonogiri.

Sebelumnya, Sugimin ditemukan dalam keadaan sakit di depan ruko SMPN 1 Wonogiri, Senin (15/4/2019) malam. Warga yang menemukan Sugimin kemudian membawanya ke RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dan saat diperiksa dokter ternyata sudah meninggal dunia. Keluarga Sugimin yang curiga karena banyak kejanggalan meminta agar jasad Sugimin diautopsi.

Load More