Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 22 April 2019 | 14:22 WIB
Logo BMKG. [BMKG]

SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, musim peralihan dari hujan menuju ke kemarau di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah akan berlangsung dua bulan.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan musim pancaroba di Kabupaten Cilacap sudah berlangsung dalam pertengahan bulan April ini. Diperkirakan, musim transisi ini akan berlangsung sampai bulan Juni mendatang.

"Musim transisi dari hujan ke kemarau di Cilacap diperkirakan berlangsung dalam dua bulan ke depan. Musim sudah berlangsung sejak pertengahan bulan April ini, dan baru akan berakhir dalam bulan Juni mendatang," kata Teguh kepada Suara.com, Senin (22/4/2019).

Dalam musim pancaroba, lanjut dia, cukup rawan terjadi angin puting beliung. Pemicunya adalah terbentuknya awan cumulonimbus (Cb), yakni awan yang berbentuk seperti bunga kol dan berwarna abu-abu.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Dua Risiko Bencana di Musim Pancaroba

"Kejadian cuaca ekstrem seperti angin puting beliung ini rawan sekali terjadi pada musim pancaroba. Sehingga penting menjadi perhatian bagi semua pihak, untuk sama-sama waspada," kata dia.

Lebih lanjut, Teguh menyampaikan, berlangsungnya musim pancaroba ini tidak jauh berbeda dengan wilayah Kabupaten Banyumas. Pada kabupaten itu, musim pancaroba juga mulai berlangsung sejak pertengahan bulan April ini.

"Awal musim pancaroba di wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas, secara umum relatif sama sejak pertengahan bulan April ini," kata dia.

Berkaitan dengan hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyatakan siaga penuh. Badan itu mengerahkan personel untuk memantau wilayah. Koordinasi dengan jajaran pemerintahan maupun para relawan bencana juga dilakukan.

Tidak hanya itu, melalui sosialisasi, pihaknya mengajak masyarakat untuk waspada.

Baca Juga: Boleh Ditiru, Trik Nirina Zubir Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba

"Mari kenali ancamannya, lalu kurangi risikonya," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Cilacap, Arif Praptomo

Kontributor : Teguh Lumbiria

Load More